Ini Intruksi Presiden Jokowi untuk Menekan Lonjakan Covid-19 di DKI Jakarta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Tingginya kasus covid-19 di ibu kota Jakarta, membuat Presiden Joko Widodo (Jokowi) memberikan arahan kepada pemda DKI untuk menekan kasus tersebut.

Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan presiden meminta meminta agar lebih meningkatan pengetatan protokol kesehatan.

“Pesan Pak Presiden implementasi di lapangan ditambahkan, dikuatkan seperti dulu ada penjagaan, pengetatan,” kata Riza, Selasa 15 Juni 2021.

Lalu, adanya peningkatan penggunaan masker di masyarakat saat pandemi Covid-19. Kemudian mengenai percepatan proses vaksinasi Covid-19.

“Ketiga pesan Bapak Presiden agar segera mempercepat program vaksinasi di Jakarta, ditargetkan sampai akhir Agustus sampai 7,5 juta,” katanya.

Dengan adanya arahan tersebut, Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan langsung melakukan rapat koordinasi bersama Forkopimda seusai bertemu dengan Jokowi. Yakni untuk penguatan pendisiplinan masyarakat.

” Jadi implementasi di lapangan dikuatkan, kedua tadi program vaksinasi ketiga program 3M atau penggunaan masker ditingkatkan lagi,” katanya.

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo atau Jokowi memanggil seluruh Forum Komunikasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) DKI Jakarta di Istana Kepresidenan Jakarta, Selasa (15/6). Dalam pertemuan itu, Jokowi meminta DKI Jakarta menekan angka kasus Covid-19 menyusul masuknya varian virus corona dari India.

Dalam pertemuan itu, hadir Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan, Ketua DPRD DKI Prasetyo Edi Marsudi. Kemudian, Pangdam Jaya, Kapolda Metro Jaya, hingga para walikota DKI Jakarta.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Wujudkan Data Statistik Berkualitas untuk Pembangunan, Pemkab Sleman Susun Roadmap Pembangunan Statistik Sektoral Tahun 2025-2045

Mata Indonesia, Sleman – Penyelenggaraan statistik sektoral di Kabupaten Sleman perlu diperkuat guna menghasilkan data statistik sektoral yang akurat, mutakhir, terintegrasi, akuntabel, mudah diakses dan berkelanjutan, sehingga perencanaan pembangunan dapat dilakukan secara lebih tepat, terukur, dan tepat sasaran. Dengan demikian, kebijakan dan strategi penyelenggaraan statistik sektoral secara terinci akan dapat mewujudkan hal tersebut.
- Advertisement -

Baca berita yang ini