Ini Dia Kelompok Radikal Berbasis Agama Kristen di Indonesia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kelompok radikal berbasis agama Kristen ternyata juga eksis di tanah air. Kelompok-kelompok ini tumbuh dan berkembang sebagai wujud perlawanan terhadap kelompok radikal lainnya.

Kasus di Poso dan Ambon menjadi salah satu contoh munculnya kelompok radikal Kristen untuk menghadapi kelompok radikal lain yang beragama Islam. Mereka melakukan aksi kekerasan atas nama agama terhadap agama lain.

Tidak hanya itu, masuknya para misionaris dari berbagai negara yang mengajarkan tentang fundamentalisme Kristen juga berpengaruh terhadap meluasnya paham radikalisme Kekristenan.

Inilah beberapa kelompol radikal Kristen yang berada di Indonesia:

  1. Pasukan Kelelawar Hitam atau Pasukan Merah

Dengan menggunakan pakaian hitam, kalung salib dan kepala merah, kelompok radikal ini menjalankan aksinya. Ir. Advent Lindo Lateka, pimpinan Pasukan Kelelawar Hitam atau Pasukan Merah, bertujuan untuk melindungi warga Kristen dari serangan kelompok Islam.

  1. Laskar Kristus

Berawal dari sejumlah pemuda Kristen yang datang dari daerah Kudamati menghampiri warga Kristen yang menjadi korban kerusuhan di Batumerah, Ambon. Para anggota kelompok Laskar Kristus ini kerap menyanyikan lagu Laskar Kristus Maju namun sambil melakukan kekerasan terhadap warga Muslim.

  1. Brigade Manguni

Organisasi ini dibentuk di Manado, Sulawesi Utara tahun 1999. Kehadiran kelompok ini membuat banyak warga Kristen di Poso dan Ambon melarikan diri ke Manado saat konflik terjadi. Organisasi ini dianggap radikal karena kerap melakukan kekerasan terhadap umat agama lainnya.

  1. Gereja-Gereja Fundamentalis dan Evangelistik

Gereja Injili di Indonesia (GIDI) Papua terlibat dalam sejumlah aksi intoleran terhadap umat agama lain. Badan Pekerja GIDI Wilayah Toli melarang umat Islam merayakan Idul Fitri. Tidak hanya terhadap umat agama lain, namun GIDI di Tolikara juga melarang didirikannya gereja lain di wilayah tersebut. Mereka melarang ada umat Kristen yang beribadah di gereja lain.

1 KOMENTAR

  1. mohon maaf itu bukan klompok radikal, mereka lahir karna kerusuhan yg terpaksa mengankat perang karna keadaan, setelah kerushuan selesai dan damai kelompok itu oun hilang… salam dsri saya lahir besar di ambon menjadi saksi saat kerusuhan itu terjadi hingga damai dan saling memaafkan antar umat beragama..

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini