Ini Bukti Menteri Terawan Layak Dicopot

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Adalah pantas jika Presiden Jokowi marah kepada Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto. Menurut Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati, di tengah Pandemi Covid19 sekarang, Kementerian Kesehatan hanya mampu menyerap Rp 4,68 persen dari total anggaran senilai Rp 87,55 triliun.

Angka itu memang menunjukkan peningkatan jika dibandingkan 16 Juni 2020 ketika, Ani panggilan akrab Sri Mulyani, menyatakan penyerapan kementerian yang dipimpin Terawan baru menyerap 1,54 persen karena terjadi gap antara realisasi keuangan dengan kebutuhan fisik.

Itu sebabnya perlu percepatan proses administrasi penagihan di sektor kesehatan. Padahal penyerapan anggaran perlindungan sosial saat ini sudah mencapai 34,06 persen, sektoral dan pemerintah daerah 4 persen, UMKM di angka 22,74 persen, serta insentif dunia usaha sudah 10,14 persen.

Sementara itu, Presiden RI Joko Widodo dalam Rapat Terbatas Percepatan Penanganan Dampak Pandemi Covid19, Senin 29 Juni 2020 meminta pembayaran pelayanan kesehatan dipercepat pencairannya. Dia juga meminta prosedur yang ada di Kementerian Kesehatan dipangkas untuk mempecepatnya.

Sebagai informasi, total anggaran penanganan Covid19 mencapai Rp 695,2 triliun terdiri dari kesehatan Rp 87,55 triliun, perlindungan sosial Rp 203,9 triliun, insentif dunia usaha Rp 120,61 triliun, UMKM Rp 123,46 triliun, pembiayaan korporasi Rp 53,57 triliun, serta sektoral K/L dan Pemda Rp 106,11 triliun.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini