MATA INDONESIA, JAKARTA – Pelaksanaan pembelajaran tatap muka harus dipertimbangkan karena kita belum bisa memprediksi seberapa lonjakan kasus yang diakibatkan varian baru hasil mutasi dari luar negeri yang sudah masuk Indonesia.
“Ini menjadi satu hal yang patut dipertimbangkan saat menginginkan pembelajaran tatap muka terbatas,” ujar Ketua Divisi Pulmonologi Intervensional dan Gawat Napas pada Departemen Pulmonologi, Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia, dr Menaldi Rasmin di Jakarta, Jumat 4 Juni 2021.
Menaldi harus memaklumi pembukaan perkantoran karena ada perbedaan dengan sekolah. Sebab, perkantoran terdiri dari orang dewasa yang bisa diatur, sedangkan anak sekolah akan lebih banyak menghabiskan waktu luang di sekolah dengan bermain.
Apalagi catatan Covid19 pada anak-anak belum banyak terdengar seperti berapa angka kesakitannya, bahkan kematiannya.
Jika pembelajaran tatap muka benar-benar dilakukan menurutnya harus benar-benar dengan protokol kesehatan yang ketat.
Pembelajaran tatap muka juga bisa dilakukan di perguruan tinggi karena mahasiswa relatif bisa diatur.