MATA INDONESIA, JAKARTA-Pembangunan infrastruktur jaringan listrik di Asia Tenggara (ASEAN Power Grid), diharapkan dapat meningkatkan pemanfaatan energi baru dan terbarukan (EBT) di kawasan tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), Arifin Tasrif mengatakan kebijakan ini akan mendorong pencapaian komponen EBT dengan target peningkatan kapasitas daya terpasang EBT di ASEAN hingga 35 persen pada 2025.
“Target ini mudah dicapai melalui komitmen kuat dari anggota ASEAN untuk bersama-sama mengintegrasikan strategi dan inisiatif pengembangan energi bersih dan terbarukan karena ini adalah dasar yang kuat untuk kesuksesan transisi energi di masa depan yang lebih berkelanjutan, dan sangat penting bagi generasi kita berikutnya,” katanya.
Teknologi dan informasi teknologi energi, lanjutnya, dinilai menjadi aspek penting dalam mendukung pemanfaatan energi di kawasan ASEAN.
“Kami sangat berharap ke depan, melalui ASEAN Power Grid bisa menciptakan kawasan ekonomi regional yang berdaya saing tinggi di bidang pembangunan infrastruktur, kerja sama energi, serta teknologi, informasi dan komunikasi (TIK) serta menuju net zero emission,” katanya.
Hingga saat ini sudah ada beberapa proyek interkoneksi jaringan sebagai bagian dari mekanisme ekspor-impor listrik EBT di ASEAN, seperti antara Malaysia-Singapura (Plentong-Woodlands); Thailand-Malaysia (Sadao-Chupping dan Khiong Ngae-Gurun), Indonesia-Malaysia (Kalimantan Barat-Sarawak), dan Thailand-Laos.
Menurut dia, penerapan teknologi tepat guna diperlukan tidak hanya untuk menjaga dan meningkatkan keandalan dan efisiensi pasokan, tetapi juga untuk mengintegrasikan energi terbarukan dan mengantisipasi sifat intermiten energi terbarukan, seperti matahari dan angin.
“Selain smart grid, ada smart metter, dan battery energy storage system (BESS) atau sistem penyimpanan energi baterai. Penerapan efisiensi energi ini punya pengaruh dalam efisiensi energi pembangkit,” katanya.
Adanya inovasi smart grid mampu mengurai permasalahan sebagian besar dari pembangkit listrik. Penerapan sistem energi berkelanjutan pada smart grid akan mendukung penerapan EBT yang efisien dan andal karena mampu menganalisis beban dan produksi listrik.