Mata Indonesia, Yogyakarta – Dinas Pedagangan (Disdag) Kota Jogja berharap angka inflasi bisa ditekan sehingga tidak melambungkan harga-harga bahan pokok sebagai potensi resesi ekonomi 2023.
Kepala Disdag Kota Jogja, Veronica Ambar Ismuwardani mengatakan telah ada kenaikan harga sejumlah bahan pokok yang terjadi sejak November 2022.
“Mulai November-Desember ada kenaikan terus, Januari dimungkinkan akan naik juga kalau harga masih tinggi. Kami pantau terus harga-harga di pasar dan teman-teman selalu update harga yang bisa dilihat di Aplikasi JSS,” ujarnya, Senin 30 Januari 2023.
Veronica mengatakan inflasi di Kota Jogja diakibatkan oleh ketergantungan bahan pokok pada wilayah lain karena Jogja bukan produsen makanan.
“Jogja bukan produsen makanan, kami masih stok dari Sleman, Kulonprogo, dan Temanggung. Ketika bicara cabai, bergantung pada pertanian tanaman pangan. Cuaca juga pengaruh di sana. Jika hujan terus, ada risiko busuk. Kemungkinan cuaca seperti ini, masih memungkinkan harga naik,” ujarnya.
Oleh sebab itu, Ambar melakukan koordinasi dengan pemerintah kabupaten di sekitarnya dalam menjaga pasokan bahan pokok tetap stabil. Di antaranya bekerjasama dengan Pemkab Sleman yang memiliki komoditas cabai.
“Dengan Kabupaten Sleman, Kami juga melakukan penandatanganan kerja sama untuk suplai dan restribusi barang, terutama cabai, ” imbuhnya.