Inflasi di Indonesia Dijamin Dapat Dikendalikan

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Dunia sedang bergejolak. Beberapa negara seolah tak bisa menahan laju inflasi. Di Tanah Air, lonjakan harga pangan telah mengerek inflasi Juni hingga mencapai 0,61 persen secara bulanan. Dan 4,35 persen secara tahunan.

Menurut laporan Badan Pusat Statistik (BPS), kenaikan harga tiga komoditas pangan—bawang merah, cabai merah, dan cabai rawit—telah menjadi pendongkrak inflasi pada Juni.

Kenaikan harga signifikan terhadap tiga komoditas pangan itu karena gangguan suplai yang terjadi akibat faktor cuaca. Selama Juni, terjadi hujan lebat di beberapa sentra produksi sehingga mengakibatkan gagal panen.

“Kenaikan harga yang signifikan pada tiga komoditas pangan tersebut mengakibatkan inflasi. Faktor cuaca berupa turun hujan lebat di beberapa sentra produksi telah menyebabkan gagal panen sehingga suplainya terganggu,” kata Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Margo Yuwono.

Inflasi tahunan atau year-on-year (yoy) sebesar 4,35 persen, atau yang tertinggi sejak Juni 2017. Tercatat sebesar 4,37 persen, dari kelompok pengeluaran, kelompok makanan, minuman. Tembakau menduduki peringkat pertama dengan sumbangan 8,26 persen.

Kedua, transportasi sebesar 5,45 persen. Di mana kenaikan harga tiket pesawat karena kenaikan harga avtur menjadi penyebab sumbangan inflasi dari transportasi. Ketiga, perlengkapan, peralatan, dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 4,77 persen.

Keempat, kesehatan 2,46 persen, dan kelima, perumahan, air listrik, bahan bakar rumah tangga 2,14 persen. Margo Yuwono pun menambahkan, ada tiga komponen penyebab inflasi pada Juni. Pertama, komponen harga yang bergejolak menyumbang inflasi sebanyak 10,07 persen.

Kedua, harga yang diatur pemerintah seperti harga BBM Pertamax yang menyumbang inflasi 5,33 persen. Berkaitan dengan kenaikan tarif listrik per 1 Juli, dia menjelaskan, baru akan berpengaruh terhadap inlasi di bulan Juli. Terakhir, komponen inti dengan sumbangan 2,63 persen.

Ihwal pertanyaan, apakah inflasi akan terjadi lagi pada Juli? Margo Yuwono menjawab, itu semua tergantung pada pemerintah untuk menahan agar inflasi tidak meninggi lagi. “Yang jelas, inflasi saat ini masih relatif aman, namun perlu waspada,” ujarnya.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Memperkokoh Kerukunan Menyambut Momentum Nataru 2024/2025

Jakarta - Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru (Nataru) 2024/2025, berbagai elemen masyarakat diimbau untuk memperkuat kerukunan dan menjaga...
- Advertisement -

Baca berita yang ini