Industri Mebel dan Kerajinan Tetap Tumbuh di Tengah Pandemi Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masa pandemi covid-19 tidak membuat industry mebel dan kerajinan melempem, justru sebaliknya mengalami pertumbuhan.

“Industri mebel dan kerajinan lebih beruntung dari kebanyakan industri sejenis yang memproduksi barang kebutuhan sekunder lainnya. Industri ini mengalami pertumbuhan di masa pandemi ini,” kata Ketua Presidium Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI), Abdul Sobur di Jakarta, Senin 28 Juni 2021.

Berdasarkan “The Business Research Company”, pasar mebel global diperkirakan bakal tumbuh 18 persen menjadi 671,7 miliar dolar AS pada 2021 dibandingkan 564,7 miliar dolar AS pada 2020.

Selain itu, pasar dari industri tersebut juga diperkirakan mencapai 850,8 miliar dolar AS pada 2025 dengan tingkat pertumbuhan tahunan majemuk atau compound annual growth rate (CAGR) sebesar enam persen.

“Pertumbuhan yang terjadi di pasar global tidak terlepas dari permintaan Amerika Serikat yang cukup besar,” ujarnya.

Ia menyampaikan, yang menyebabkan penjualan di pasar Amerika Serikat sangat besar adalah program bekerja dari rumah atau work from home (WFH), yang aturan itu sangat ditaati dan didukung oleh infrastruktur yang mumpuni sehingga WFH dilakukan dengan baik.

Selain itu, lanjut Sobur, ada dua faktor penting yang menjadikan pasar AS kembali pulih dengan cepat, antara lain disebabkan oleh pasokan dari Tiongkok berkurang akibat perang dagang, di mana hal itu pengaruh besar.

Sebagai gambaran, pada 2019, ekspor Tiongkok ke Amerika Serikat tercatat 38 miliar dolar AS dan pada 2020 hanya 9,5 miliar dolar AS, yang artinya terdapat 24 miliar dolar AS pasar yang ditinggalkan Tiongkok akibat perang dagang.

“Situasi ini dimanfaatkan dengan baik oleh Vietnam dan itu yang menyebabkan ekspor Vietnam ke Amerika Serikat tumbuh pesat,” katanya.

Namun, Sobur menambahkan bahwa sehebat apapun Vietnam, pasti juga ada keterbatasan, yang terbukti bahwa untuk pengiriman barang ke AS saat ini, Vietnam membutuhkan waktu (lead time/delivery time) hingga 150 hari.

Menurut Sobur, Vietnam saat ini bisa dibilang sudah sudah dalam kapasitas penuh, sehingga situasi tersebut dapat dimanfaatkan oleh Indonesia. Sepanjang Januari-April 2021, ekspor mebel RI ke dunia meningkat 39,5 persen menjadi 853,9 juta dolar AS dibandingkan periode sama tahun sebelumnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini