Industri mebel dan kerajinan Tanah Air Terus Bangkit di Masa Pandemi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Masa pandemi covid-19 tidak menyurutkan langkah para pelaku industri mebel dan kerajinan untuk tetap hidup. Bahkan, berdasarkan catatan Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (Himki) bahwa mereka bisa menghasilkan devisa bagi negara.

“Sampai saat ini industri mebel dan kerajinan tetap eksis dan menghasilkan devisa bagi negara di saat industri lain terkena imbas krisis, karena industri ini didukung oleh local content yang cukup besar,” kata Ketua Presidium Himki Abdul Sobur di Jakarta.

Industri mebel dan kerajinan nasional kata dia, merupakan industri yang sangat penting mengingat menjadi bantalan ekonomi yang kuat pada saat kondisi ekonomi sedang krisis dan menjadi jalan keluar negara dalam penyerapan tenaga kerja. Industri mebel dan kerajinan juga dipercaya akan terus mengalami pertumbuhan.

Hal itu terlihat pada tabel pertumbuhan ekspor 2020 yang menunjukkan bahwa meskipun terjadi wabah Pandemi covid-19 tetapi industri ini terus tumbuh, terutama ke pasar Amerika Serikat yang mengalami pertumbuhan 200 juta dolar AS

Sobur mengatakan jika potensi sumber daya alam dan sumber daya manusia yang dimiliki, bisa dikelola dengan baik, Indonesia bisa menjadi pemimpin untuk industri mebel dan kerajinan di Kawasan Regional ASEAN.

“Dengan ketersediaan bahan baku hasil hutan yang melimpah, sumber daya manusia yang terampil dalam jumlah besar, industri ini bisa menjadi industri yang tangguh,” katanya.

Sementara itu, Ketua DPD Himki DI Yogyakarta Ruslam Aji mengatakan, di era digital ini HIMKI DIY bertekad memanfaatkan era teknologi digital ini secara maksimal dan memungkinkan UKM/IKM yang mampu bersaing secara global.

“Digitalisasi mendorong persaingan karena memungkinkan model bisnis yang inovatif dan memungkinkan perusahaan untuk meningkat dengan cepat,” ujarnya.

Menurut Ruslam, hal itu bisa dibuktikan dengan banyaknya Usaha Kecil Menengah (UKM) yang telah berubah menjadi eksportir dan bergabung dengan pasar e-commerce, dan bisa bersaing dengan perusahaan multinasional,

“Kami menyadari bahwa era digital merupakan tantangan yang harus diraih dan kami jadikan sebagai peluang untuk mendukung pertumbuhan industri mebel dan kerajinan nasional,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini