MATA INDONESIA, NEW YORK – Teka-teki mengenai kehadiran Presiden Rusia, Vladimir Putin di KTT G-20 yang akan berlangsung di Bali, Indonesia akhirnya terjawab. Sementara banyak negara mendesak Indonesia – yang merupakan Presidensi G-20 tahun 2022, untuk tidak mengundang Putin.
Duta Besar Republik Indonesia untuk Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB), Dian Triansyah Djani menegaskan bahwa Indonesia mengundang seluruh negara anggota G-20, termasuk Rusia.
Pernyataan ini dilontarkan sang Dubes di tengah teriakan keberatan sejumlah negara anggota atas kehadiran Presiden Putin yang akan digelar pada Oktober 2022. Sementara acara puncak akan diselenggarakan pada 16 November 2022.
“Sebagai presidensi, tentunya, dan sesuai dengan presidensi-presidensi sebelumnya adalah untuk mengundang semua anggota G-20,” ucap Dubes Dian dalam konferensi pers yang diadakan secara online, Kamis, 24 Maret 2022.
“Memang kewajiban untuk semua presidensi G-20 untuk mengundang semua anggotanya,” sambungnya.
Dubes Dian mengungkapkan bahwa Indonesia sudah mengirimkan undangan kepada seluruh negaa anggota G-20. Undangan tersebut, kata Dubes Dian, telah dikirim sejak 22 Februari.
“Kami sudah mengirim (undangan) tanggal 22 Februari lalu, save the date untuk KTT itu sendiri, 22 Februari sudah dikirimkan dan tentunya dalam undangan working group segalanya itu,” tandasnya.
Perdana Menteri Australia, Scott Morrison mengancam akan memboikot KTT G-20, bila tetap mengundang Presiden Rusia, Vladimir Putin. Ia bahkan telah menghubungi langsung Presiden Indonesia, Joko Widodo mengenai kehadiran Presiden Putin di kelompok 20.