Indonesia Raih Dua Medali Emas di Kejuaraan Karate-Do Asia

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hasil membanggakan diraih timnas karate Indonesia. Mereka meraih dua medali emas, satu perak, dan satu perunggu di Kejuaraan Karate-Do Asia di Kazakhstan.

Indonesia masih berpeluang menambah pundi-pundi medali karena kejuaraan tersebut baru berakhir pada 22 Desember. Sejauh ini, total ada empat medali yang diraih tim Merah Putih.

Medali emas diraih Akio Zaiko yang turun di nomor Kata individual Kadet dan Hazel Ramadhan di Kata Individual Junior. Sementara perak diraih Tiara Sandy di kategori Kumite +54 kg Kadet Putri dan perunggu disumbangkan Nadila Alya dari kategori Kata Individual Kadet Putri.

“Hasil ini sudah di atas target semula yakni meraih 2 emas. Mohon dukungan dari masyarakat untuk atlet-atlet kita yang masih akan bertanding sampai 22 Desember mendatang, supaya bisa menambah perolehan medali buat Indonesia,” ujar manajer tim, Harmen Saputra.

Sayang, bendera Merah Putih masih belum bisa berkibar dampak dari hukuman yang diberikan Badan Anti-Doping Dunia (WADA) kepada Lembaga Anti-Doping Indonesia (LADI).

“Walaupun pada acara penyerahan medali, bendera Merah Putih tidak dapat dikibarkan karena hukuman dari Badan Anti Doping Dunia belum berakhir, namun itu tidak menyurutkan nilai juang atlet Garuda Indonesia,” kata Ofisial Tim Karate Indonesia, Ricky Muchtar.

“Tentunya kami tetap berharap masalah sanksi doping terhadap LADI (Lembaga Anti Doping Indonesia) agar segera berakhir supaya Merah Putih bisa kembali berkibar,” ucapnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini