MATA INDONESIA, JAKARTA – Berkuasanya Taliban di Afghanistan kemungkinan besar ikut membuat PT Wijaya Karya (WIKA) pusing, sebab BUMN tersebut memiliki proyek infrastruktur di negara pecah itu.
Hal tersebut tertuang dalam nota kesepahaman antara General Manager Departemen Luar Negeri WIKA yang dijabat Yulianto dengan Presiden Direktur Haji Khalil Construction Ltd. Khalil Samar Gul, pada 12 Maret 2018 di Kantor WIKA, Jakarta.
Penandatanganan itu disaksikan Direktur WIKA yang dijabat Destiawan Soewardjono, Duta Besar Indonesia untuk Afghanistan Arief Rachman MD, dan juga Director General of First Political Division, Ministry of Foreign Affair Islamic Republic of Afghanistan, Musa Aref.
Dikutip dari Reuters, Haji Khalil Construction Ltd. adalah perusahaan yang didirikan oleh pengusaha Afghanistan, Haji Khalil Zadran, tersebut adalah salah satu kontraktor yang mengerjakan proyek dari dana pembangunan yang mengalir deras ke Afghanistan pada masa pendudukan AS.
Hingga kini memang belum ditemukan dokumen yang rinci menyebutkan proyek-proyek tersebut. Namun, WIKA melalui lamannya menyatakan mempelajari berbagai proyek potensial terutama di bidang infrastruktur dan perumahan yang pembangunanya menggunakan dana dari pemerintah Afghanistan.
Berdasarkan dokumen National Infrastructure Plan 2017-2021 yang policymof.gov.af yang dimaksud infrastruktur di Afghanistan mulai dari jaringan infrastruktur; utilities seperti irigasi, bendungan dan sejenisnya; instruktur publik, pembangunan perumahan publik dan komersial.
Hingga kini tidak ada kabar lanjutan perihal proyek-proyek tersebut baik dari WIKA maupun pemerintah Indonesia.