Indonesia Kelebihan Kapasitas, Ahli Kesehatan Masyarakat Ajukan Tiga Saran Tangani Covid-19

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah tenaga kesehatan (nakes) di Rumah Sakit Darurat Covid19 (RSDC) Wisma Atlet yang pingsan menunjukkan terjadi kelebihan kapasitas pada penanganan Covid19. Maka Ketua Pengurus Pusat Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI), Hermawan Saputra menganjurkan tiga hal.

Alasannya, peningkatan volume hingga kelebihan kapasitas dalam penanganan Covid19 telah mengakibatkan beban yang berat dan meningkatnya risiko terinfeksi penyakit tersebut.

“Jadi hubungan tingginya kasus dengan tenaga kesehatan (nakes) adalah semakin tinggi kasusnya maka semakin kekurangan nakes,” ujar Hermawan seperti pesannya yang diterima Mata Indonesia News, Jumat 18 Juni 2021.

Menurut Hermawan angka kasus aktif yang sempat tercatat 130 ribu orang pada Jumat ini harus dibaca kondisi riil di lapangan jumlahnya bisa tiga kali lebih banyak sebab banyak daerah kini menjadi pusat penyebaran seperti di Bandung Raya, Jabodetabek dan Surabaya.

Maka, lelaki kelahiran Bima, Nusa Tenggara Barat (NTB) itu meminta pemerintah juga meningkatkan program tes-lacak-isolasi/obati tiga kali lipat.

Untuk kondisi Indonesia sekarang kapasitas tes yang harus dilakukan setiap hari adalah 300 ribu tes. Saat ini paling banyak baru 100 ribu tes.

Selanjutnya, pemerintah harus memberi stimulus di tingkat RT dan RW untuk menyiapkan fasilitas karantina mandiri. Hal itu untuk warga yang tergolong OTG (orang tanpa gejala) atau dengan gejala ringan.

Terakhir, jangan ada lagi masyarakat yang meremehkan Covid19 karena ternyata ada dan sangat ganas seperti terjadi di Kudus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini