MATA INDONESIA, JAKARTA-Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Dili, Okto Dorinus Manik mengatakan pemerintah Indonesia dan Timor Leste menyepakati penguatan kerja sama di wilayah perbatasan kedua negara, guna meningkatkan perekonomian masyarakat di perbatasan.
“Sudah 20 tahun hubungan bilateral Indonesia-Timor Leste terjalin, dan banyak hal yang sudah dilakukan bersama. Dan dalam pertemuan kali ini kita sepakat untuk memperkuat kerja sama di wilayah perbatasan,” kata Duta Besar (Dubes) Okto Dorinus Manik.
Menurut Dubes Okto, selama 20 tahun terakhir sudah banyak sekali hal yang sudah dilakukan oleh kedua negara, mulai dari politik, ekonomi dan budaya serta sektor lainnya.
Dubes Okto menegaskan, perayaan 20 tahun hubungan bilateral yang dilakukan di Oecusse, wilayah enclave Timor Leste dilakukan dengan menggelar diskusi bersama soal masalah kendala ekspor impor di antara kedua negara, khususnya dari Oecusse dan dari Indonesia masuk ke Oecusse.
“Jadi ini bagian dari rangkaian peringatan 20 tahun hubungan bilateral tidak hanya di Oecusse ini tetapi akan dilanjutkan sampai ke Dili juga,” katanya.
Ia menilai bahwa Oecusse mempunyai potensi ekonomi yang besar, sehingga pihaknya sengaja memilih daerah itu agar terbabas dari kawasan terisolir karena masuk dalam wilayah enclave.
Di Oecusse sendiri terdapat banyak komoditi seperti sarang semut, porang, sapi dan lainnya. Demikian juga dari Indonesia banyak yang bisa diekspor masuk ke daerah itu.
Untuk diketahui Oecusse Ambeno adalah distrik wilayah enclave Timor Leste yang berada di Timor NTT dan dikelilingi oleh beberapa kabupaten, diantaranya, Kabupaten Kupang, Kabupaten Timor Tengah Utara (TTU), kabupaten Belu dan juga Malaka.
Nama Distrik Oecusse Ambeno didasari adanya dua wilayah di daerah enclave Timor Leste di tengah Timor NTT pada masa yang lampau dari segi historis, ibukota distrik ini adalah Kota Pante Makasar.