MATA INDONESIA, JAKARTA-Pemerintah Jepang makin serius untuk bekerjasama dengan Indonesia dalam bidang energi. Terbaru, Menteri Ekonomi, Perdagangan dan Industri (METI) Jepang Hagiuda Kochi dan Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) RI, Luhut B. Pandjaitan mengelar pertemuan.
Dalam Pertemuan tersebut kedua pejabat negara sahabat itu membahas tentang potensi kerja sama di bidang green energy, perikanan, lingkungan dan industri petrokimia.
Menko Marves Luhut mengatakan, Indonesia dalam tujuh tahun ini banyak yang berubah, pembangunan hampir merata di Indonesia bagian barat dan timur.
“Saat ini industri hilir untuk nikel lebih berfokus untuk pengembangan strainless steel yang merupakan komponen pembuatan baterai Lithium,” katanya.
Menko Marves Luhut meyakinkan bahwa Indonesia memiliki stok bijih nikel yang sangat besar dengan total kapasitas produksi hulu hingga 12 juta ton/tahun.
“Industri hilir telah mengubah struktur ekonomi Indonesia sehingga mengurangi ketergantungan terhadap komoditas mentah,” katanya.
Selain menggenjot investasi, dia juga menjelaskan tentang perkembangan kondisi terkini dalam penanganan Pandemi covid-19.
“Kasus aktif kami telah menurun hingga 99,2 persen dari puncaknya pada 15 Juli tahun lalu. Tapi kami sekarang super hati-hati dengan Omicron,” katanya.
Lebih lanjut, Menko Marves Luhut menawarkan investasi pembangunan pembangkit listrik tenaga air di Kalimantan yang hingga kini mampu menghasilkan listrik sebanyak 11 ribu megawatt.
“Desember tahun lalu, Presiden Jokowi telah meresmikan ground breaking green industrial park seluas 30 hektar,” katanya.
Menteri perdagangan Jepang itu menjelaskan mengenai perkembangan investasi perusahaan Jepang untuk industri amonia di Teluk Bintuni, Papua Barat. “Saat ini proyek tersebut sudah sampai pada tahap FS (Studi Kelayakan),” urainya.
Selain soal industri Amonia, Menteri Koichi juga sempat mengungkapkan keinginan negaranya untuk bekerja sama dengan Indonesia dalam pengembangan baterai untuk pembangkit tenaga surya. Dan, terakhir, dia berharap kedua negara dapat bekerja sama lebih erat pada masa mendatang.