MATA INDONESIA, JAKARTA – Indonesia mengecam serangan bom di Bandara Internasional Hamid Karzai, Kabul, Afghanistan. Akibat serangan bom tersebut, sedikitnya 60 warga sipil dan 13 tentara Amerika Serikat dilaporkan meninggal dunia.
Dua pelaku bom bunuh diri dan pria bersenjata menyerang kerumunan warga Afghanistan di luar Bandara Kabul. Seorang saksi mata mengatakan, ledakan tersebut bak sebuah kiamat.
“Indonesia mengutuk keras serangan teroris di dekat Bandara Kabul yang menewaskan puluhan orang dan melukai banyak orang,” demikian pernyataan Kementerian Luar Negeri Indonesia lewat akun Twitter, Jumat, 27 Agustus 2021.
Selain Indonesia, tokoh dan sejumlah pemimpin dunia turut mengecam serangan bom di Bandara Kabul tersebut. Para pemimpin menyampaikan ucapan belasungkawa kepada keluarga korban dan menyebut serangan tersebut sebagai tindakan pengecut.
Sekretaris Jenderal PBB António Guterres mengutuk serangan teror di sekitar bandara Kabul di Afghanistan dan menyatakan dukungannya untuk korban luka dan keluarga mereka yang tewas.
Menyusul laporan ledakan tersebut, Kementerian Pertahanan Inggris mengatakan mereka sedang bekerja segera untuk menentukan apa yang telah terjadi dan dampaknya terhadap upaya evakuasi yang sedang berlangsung.
“Kami sedang bekerja segera untuk menetapkan apa yang telah terjadi di Kabul dan dampaknya terhadap upaya evakuasi yang sedang berlangsung,” kata Kementerian Pertahanan di Twitter, melansir The Jerussalem Post.
“Perhatian utama kami tetap pada keselamatan personel kami, warga Inggris, dan warga Afghanistan. Kami berhubungan dekat dengan AS dan sekutu NATO lainnya di tingkat operasional untuk tanggapan langsung atas insiden ini,” sambung pernyataan tersebut.
Perdana Menteri Israel, Naftali Bennett juga turut mengomentari pemboman bunuh diri di Bandara Kabul. Ia menegaskan bahwa Israel akan selalu berdiri dan mendukung AS –yang merupakan sekutu utama.
“Atas nama rakyat Israel, saya berbagi kesedihan mendalam kami atas hilangnya nyawa orang Amerika di Kabul. Israel berdiri bersama Amerika Serikat di masa-masa sulit ini, sama seperti Amerika yang selalu berdiri bersama kami,” tulis Bennett di Twitter.