Indonesia Berada di Puncak Musim Hujan, Warga Diminta Waspada

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (Lapan) menyatakan Indonesia kini memasuki masa puncak musim hujan.

Kondisi ini mengakibatkan besarnya potensi hujan yang turun bersifat ekstrem. Ada dua faktor penyebabnya, yakni curah hujan yang tinggi dan intensitasnya yang berlangsung lama.

“Kondisi ekstrem bisa dua yakni pertama, bisa curah hujannya tinggi atau kedua, curah hujan berlangsung lama. Dua-duanya akan berpotensi memberikan curahan hujan yang cukup intensif,” ujar Kepala Lapan Thomas Djamaluddin di Bogor, Jumat 21 Februari 2020.

Ia menjelaskan, matahari kini berada di selatan, namun sudah mendekati utara. Jadi, puncak pembentukan awan hujan masih berada di selatan.

Thomas menuturkan puncak musim hujan di Indonesia berada di Januari-Februari 2020. Selain itu, juga ada tidaknya badai tropis di bumi belahan selatan juga mempengaruhi curah hujan yang turun.

Dengan kondisi ini, masyarakat harus sadar dan perlu melihat peringatan-peringatan dini yang dikeluarkan BMKG atau bisa dilihat di aplikasi Lapan Sadewa.

 

Masalah yang dihadapi sekarang adalah daya dukung lingkungan. Dengan daya dukung lingkungan menurun, maka dengan curah hujan yang kadang-kadang tidak terlalu ekstrim pun, itu bisa menimbulkan genangan apalagi dalam kondisi ekstrem.

Dia berharap masyarakat tetap siaga terhadap musim hujan saat ini dan memperhatikan kelestarian lingkungan serta daya dukung lingkungan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini