Indonesia Belum Siap Hadirkan Layanan Jaringan 5G

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Saat dunia tengah sibuk membicarakan kehadiran layanan 5G dalam perangkat-perangkat kebutuhan harian seperti ponsel, hal itu tidak terjadi di Indonesia.

Ketidakjelasan nasib 5G di Indonesia ini seperti yang dipaparkan oleh Menteri Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Rudiantara yang menyebut penerapan 5G belum akan dilakukan dalam waktu dekat.

Alasannya, di Indonesia belum ada bisnis model yang tepat untuk konsumen, jika jaringan 5G tersebut diterapkan. Seperti diketahui, kecepatan jaringan 5G mencapai 10 kali lipat dari 4G dengan latensi rendah yang membuat streaming dan download lebih cepat.

“Dengan kecepatan 10 kali lipat itu, masyarakat mau tidak membayar 3 sampai 4 kali lipat dari 4G? Pasti berat,” kata Rudiantara di Jakarta, Rabu 8 Mei 2019.

Selain masalah model bisnis yang belum ketemu, Rudiantara juga menyebut ketersediaan frekuensi menjadi alasan lain 5G belum bisa diterapkan.

Sementara ini, alokasi frekuensi untuk 5G adalah 3,5 GHz, yang di Indonesia frekuensi tersebut masih dihuni oleh satelit. Artinya, jika 5G mau diterapkan, maka harus menunggu kontrak satelit selesai sekitar tahun 2020-an.

“Tapi penerapannya kapan belum tahu, karena belum ada model bisnis. Kalau untuk ujicoba harus jalan terus karena kita harus keep up dengan perkembangan teknologi,” ujar Rudiantara.

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini