India Izinkan Syuting Film, Syaratnya Adegan Ciuman Diganti Bunga

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemerintah India mengizinkan kembali syuting film dan televisi di daerah yang aman dari penyebaran virus Corona. Sejumlah aturan ketat pun diberlakukan Bollywood termasuk tidak boleh berciuman dan tidak mengizinkan Amitabh Bachchan bermain.

Itu adalah salah satu larangan karena melakukan kontak fisik antar pemain. Selain itu hal yang dilarang lainnya adalah bersalaman dan berpelukan. Lelucon pun beredar karena ini bisa jadi film kembali ke jaman dulu yang sangat erat dengan kesopanan.

Warga India memperkirakan bukan tidak mungkin saat adegan ciuman ditutupi dua gambar bunga yang salind mendekat untuk menggantikannya.

Tiga bulan di masa lockdown nasional, dunia perfilman India yang berbasis di Mumbai memang sepi. Daerah padat penduduk ini pada Minggu 7 Juni 2020, mencatat 25.794 kasus Covid19 atau lebih dari seperempat angka kasus di India yang mencapai 115.942 kasus positif terinfeksi.

Pemerintah telah mengizinkan kembali syuting film mulai 31 Mei 2020. Syaratnya lokasi syuting harus di-lockdown dengan penyemprotan disinfektan terhadap peralatan, mengurangi jumlah kru film hingga sepertiganya, menggunakan aplikasi penelusuran kontrak India dan sesi casting dilakukan virtual.

Di samping itu, tidak melibatkan aktor di atas 65 tahun atau yang di bawah 10 tahun. Artinya aktor veteran seperti Amitabh Bachchan belum bisa bekerja.

Producer Guild of India menyambut baik aturan tersebut. Meski tetap khawatir karena pandemi Corona tak menunjukkan gejala berakhir, ia siap mendukung aturan itu demi lancarnya syuting.

Namun banyak orang di industri film yang masih enggan mulai bekerja. Raghav Gupta, kepala bisnis Drishyam Films, rumah produksi film yang berbasis di Mumbai, mengatakan kepada The Straits Times bahwa kantornya tetap tutup. Ia juga minta staf bekerja dari rumah hingga Juli.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pemerintah Berikan Paket Stimulus Demi Jaga Daya Beli Masyarakat TerdampakPenyesuaian PPN 1%

Oleh : Rivka Mayangsari*) Perekonomian global dan domestik yang terus menghadapi ketidakpastian menuntut kebijakan yang cerdas dan tepat sasaran untuk menjaga daya...
- Advertisement -

Baca berita yang ini