India Didesak Terapkan Lockdown Nasional

Baca Juga

MATA INDONESIA, NEW DELHI – Sebuah badan industri terkemuka India mendesak pihak berwenang untuk mengambil langkah nasional yang tegas dan membatasi aktivitas ekonomi demi menyelamatkan nyawa –ketika negara itu berjuang melawan lonjakan kasus virus corona yang membebani sistem perawatan.

Tingkat infeksi baru di India sedikit menurun, tetapi angka kematian terus meningkat. Pihak berwenang melaporkan 392.488 kasus baru dalam 24 jam sebelumnya, mendorong total kasus menjadi 19,56 juta, sementara angka kematian melonjak dengan rekor 3.689, menjadikan jumlah keseluruhan menjadi 215.542.

Miliarder Uday Kotak, direktur pelaksana Kotak Mahindra Bank (KTKM.NS), mengatakan  respons maksimal di tingkat tertinggi diperlukan untuk memutus hubungan transmisi, karena membangun infrastruktur perawatan kesehatan akan memakan waktu.

“Pada titik kritis, ketika jumlah korban jiwa meningkat CII (Confederation of Indian Industry (CII) mendesak langkah-langkah nasional terkuat, termasuk membatasi kegiatan ekonomi untuk mengurangi penderitaan,” kata Uday Kotak, melansir Reuters, Senin, 3 Mei 2021.

Mayoritas rumah sakit di seluruh penjuru India telah terisi penuh dengan pasokan oksigen yang menipis. Kamar mayat dan krematorium juga dibanjiri jenazah yang terus bertambah.

Meski faktanya kian mencekam, Perdana Menteri India, Narendra Modi masih enggan memberlakukan lockdown nasional, dengan alasan dampak terhadap sektor pertanian.

Surat kabar Indian Express melaporkan pada Minggu (2/5) bahwa gugus tugas COVID-19 negara itu telah menyarankan pemerintah federal untuk memberlakukan lockdown nasional.

Negara-negara asing, termasuk Amerika Serikat telah mengirimkan peralatan medis, oksigen, terapi, dan bahan mentah untuk produksi vaksin. Sementara Inggris melalui Menteri Luar Negeri, Dominic Raab mengatakan Negeri Ratu Elizabeth akan mengirim lebih banyak ventilator dalam waktu dekat.

Pemerintah Modi telah dikritik karena tidak mengambil langkah-langkah tegas untuk mengekang penyebaran dan membiarkan jutaan orang yang sebagian besar tidak memakai masker menghadiri festival keagamaan dan rapat umum politik yang ramai di lima negara bagian selama periode Maret dan April.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini