MATA INDONESIA, JAKARTA – Insiden penembakan brutal menewaskan 18 siswa Sekolah Dasar di Texas dan satu orang guru. Senator AS dari Partai Demokrat, Chris Murphy meminta rekan-rekannya meloloskan undang-undang pengendalian senjata.
Seorang remaja bernama Salvador Ramos melakukan aksi penembakan brutal di sebuah Sekolah Dasar (SD) di Texas, Amerika Serikat.
Pria bersenjata berusia 18 tahun itu membunuh 18 siswa dan satu guru di Sekolah Dasar Robb di kota Uvalde. Gubernur Greg Abbott mengatakan, tersangka sudah meninggal, dan diyakini bahwa petugas kepolisian yang menembaknya.
Penembakan di sekolah dasar, di mana murid berusia antara lima hingga 11 tahun, masih relatif jarang terjadi. Serangan pada Selasa 24 Mei 2022 waktu setempat terjadi di tengah meningkatnya kekerasan senjata secara nasional.
Berbicara di lantai Senat AS di Washington DC Selasa 25 Mei 2022, Senator Chris Murphy memohon rekan-rekannya untuk meloloskan undang-undang pengendalian senjata.
“Apa yang kita lakukan? Kenapa kamu di sini? Kalau bukan untuk menyelesaikan masalah eksistensial seperti ini? Ini tidak bisa dihindari,” ujarnya, dikutip dari BBC, Rabu 25 Mei 2022.
“Anak-anak ini bukannya tidak beruntung. Hal ini hanya terjadi di negara ini. Tidak ada kejadian ini di negara lain dimana anak-anak berpikir mereka akan menjadi korban penembakan suatu saat nanti,” katanya.
Tak semua senator sependapat dengan pandangan Murphy. Senator Texas dari Partai Republik, Ted Cruz menolak seruan undang-undang pengendalian senjata.
“Itu membatasi hak-hak warga negara yang taat hukum. Cara ini tidak akan berhasi dan efektif. Pengendalian senjata tidak berarti mencegah terjadinya kejahatan,” ucapnya.
Menurut The New England Journal of Medicine, pada tahun 2020, senjata api menjadi penyebab utama kematian anak-anak dan remaja di AS, melebihi kecelakaan kendaraan bermotor.