Imbas Kerusuhan AS, Rupiah Diramalkan Lanjut Menguat

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kerusuhan besar-besaran di Amerika Serikat (AS) yang terjadi belakangan ini menjadi salah satu sentimen positif bagi rupiah pada perdagangan Selasa, 2 Juni 2020. Jumat lalu, rupiah ditutup menguat 0,71 persen ke level Rp 14.610 per dolar AS.

Analis Monex Investindo Futures Faisyal pun memprediksi laju rupiah akan bergerak di kisaran Rp 14.330 – Rp 14.600 per dolar AS.

Ia mengatakan, pergerakan rupiah dibayangi oleh sikap pelaku pasar yang masih akan cenderung wait and see terkait perkembangan demonstrasi besar-besaran di AS akibat meninggalnya George Floyd.

“Di satu sisi, demo tersebut juga mungkin melemahkan dolar seiring aksi yang dilakukan banyak tidak menggunakan masker dan dikhawatirkan membuat kasus virus corona di AS kembali melonjak,” ujarnya Senin 1 Juni 2020, melansir kontan.co.id.

Selain itu, investor juga mencermati kelanjutan kisruh AS dan Cina terkait Hongkong. Ternyata respons Donald Trump tidak segalak yang diperkirakan pasar. “Trump hanya mencabut status kasus dan tidak mengubah perjanjian terkait perang dagang AS dan Cina,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini