MINEWS, JAKARTA-Gempa Banten yang terjadi Jumat 2 Agustus 2019 malam dengan kekuatan M 7,4, mengakibatkan 150 rumah di Jawa Barat rusak parah. Jumlah tersebut berdasarkan dari data Kementerian Sosial.
Kepala Biro Humas Kemensos Sonny W Manalu mengatakan lokasi rumah rusak terbanyak berada di Pandeglang dengan jumlah 102 unit yang tersebar di 13 kecamatan.
“Sedangkan di Sukabumi ada 28 rumah rusak yang tersebar di 17 kecamatan, Cianjur enam rumah di 15 kecamatan, Bandung Barat tujuh rumah di satu kecamatan, dan Kota Bogor satu rumah di satu kecamatan,” ujar Sonny melalui keterangan tertulis, Sabtu 3 Agustus 2019.
Kerusakan juga menimpa empat rumah di Garut, satu rumah di Kabupaten Bandung, dan satu rumah di Provinsi Lampung.
Sonny memastikan pihak Kemensos telah mengirimkan bantuan secara bertahap pada warga yang terdampak gempa. Pada tahap pertama, Kemensos mengirimkan 500 tenda gulung, 500 lembar selimut, 800 makanan siap saji, 300 paket lauk pauk, 20 boks perlengkapan keluarga, dan 20 ribu bungkus mie instan.
Bantuan tersebut akan didistribusikan kepada korban yang rumahnya rusak berat dan mengungsi seperti yang dialami warga di Kecamatan Mandalawangi, Kecamatan Carita, dan sejumlah kecamatan lain yang terdampak parah di Pandeglang. “Total bantuan tahap pertama sebesar Rp240.935.000,” katanya.
Lebih lanjut Sonny menuturkan, ratusan personel Taruna Siaga Bencana (Tagana) juga dikerahkan untuk mengevakuasi warga dari wilayah pesisir pantai menuju tempat yang lebih tinggi. Ratusan Tagana ini dibagi ke sejumlah wilayah di antaranya di kota Serang, Pandeglang, Lebak, Lampung Selatan, hingga Bengkulu.
Saat ini kata dia, 200 Tagana Pandeglang mulai identifikasi kerusakan rumah dan bangunan, serta memastikan korban yang terdampak gempa.