IHSG Diprediksi Ditutup Memerah Akhir Pekan Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Mengawali bulan Maret 2019, pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diprediksi memerah pada perdagangan Jumat 1 Maret 2019. Sebelumnya indeks ditutup melemah signifikan 1,26 persen di level 6.443.348 pada 28 Februari 2019.

Berdasarkan daily pivot dari Bloomberg, support pertama maupun kedua memiliki range pada 6408.750 hingga 6374.153. Sementara itu, resistance pertama maupun kedua memiliki range 6502.439 hingga 6561.531.

Sedangkan indikator MACD masih membentuk pola dead cross di area positif. Sementara Stochastic dan RSI berada di area netral.

Menurut analis Binaartha Sekuritas, M Nafan Aji Gusta Utama, potensi pelemahan bisa kembali terjadi karena terlihat pola long black opening marubozu candle. “Pola ini mengindikasikan adanya potensi pelemahan lanjutan sehingga indeks berpeluang menguji ke area support hari ini,” kata Nafan di Jakarta.

Berikut sejumlah rekomendasi saham dari Binaartha Sekuritas yang dapat menjadi pertimbangan investor, antara lain:

-BBRI, Daily (3850) (RoE: 17.46 persen; PER: 14.53x; EPS: 264.96; PBV: 2.54x; Beta: 1.78): Saat ini bahwa pergerakan harga bertahan di atas garis bawah dari bollinger dan terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli. “Akumulasi Beli” pada area level 3840 – 3860, dengan target harga secara bertahap di level 3880, 3910 dan 4040. Support: 3840 & 3780.

-EXCL, Daily (2400) (RoE: -17.97 persen; PER: -7.79x; EPS: -308.12; PBV: 1.40x; Beta: 0.87): Terlihat pola bullish doji star candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 2370 – 2400, dengan target harga secara bertahap di level 2460, 2510, 2560 dan 2750. Support: 2370 & 2290.

ITMG, Daily (21375) (RoE: 27.01 persen; PER: 6.20x; EPS: 3448.47; PBV: 1.72x; Beta: 0.32): Pergerakan harga saham telah berhasil menguji garis MA 120 dan MA 60 sehingga potensi pullback terbuka lebar. “Akumulasi Beli” pada area level 21200 – 21400, dengan target harga secara bertahap di level 22100, 23400 dan 24675. Support: 21100 & 20800.

-JPFA, Daily (2240) (RoE: 22.09 persen; PER: 11.76x; EPS: 190.55; PBV: 2.60x; Beta: 2.86): Terlihat pola bullish inverted hammer candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 2200 – 2250, dengan target harga secara bertahap di level 2270, 2310 dan 2340. Support: 2200 & 2140.

-MYOR, Daily (2640) (RoE: 18.03 persen; PER: 40.32x; EPS: 65.48; PBV: 7.25x; Beta: 0.18): Terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 2600 – 2650, dengan target harga secara bertahap di level 2680, 2710 dan 2820. Support: 2600, 2550 & 2520.

TKIM, Daily (11175) (RoE: 25.39 persen; PER: 7.03x; EPS: 1589.19; PBV: 1.79x; Beta: 0.69): Terlihat pola bullish dragonfly doji candle yang mengindikasikan adanya potensi stimulus beli pada pergerakan harga saham. “Akumulasi Beli” pada area level 10475 – 11225, dengan target harga secara bertahap di level 11425 dan 11650. Support: 10475 & 10300.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini