IHSG Berpotensi Menguat Terbatas, Berikut Rekomendasi Saham Hari Ini

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Optimisme pasar saham Asia ternyata tak membuat Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) perkasa pada perdagangan kemarin, Selasa 12 Maret 2019. IHSG ditutup melemah 12.66 poin ke level 6.353.77 disaat mayoritas ekuitas di Asia menguat.

Aksi jual investor asing yang terus mengguyur sejak awal bulan ini menjadi faktor negatif. Investor asing tercatat net sell Rp 674.09 miliar pada perdagangan kemarin. Sektor Basic Industri (-1.12 persen) dan Finance (-0.40 persen) menjadi penekan perdagangan, dengan saham INKP (-7.07 persen), TKIM (-6.19 persen), BMRI (-1.47 persen) dan BBRI (-0.52 persen).

Saham-saham tersebut juga banyak dijual investor asing hingga masuk jajaran top net sell value cukup besar.

Turunnya harga komoditas Kraft Pulp dunia juga menjadi katalis negatif perusahaan produsen kertas seperti INKP dan TKIM. Sementara nilai tukar Rupiah menguat 0.17 persen ke level Rp14.267 per dolar AS.

Analis Reliance Sekuritas Indonesia, Lanjar Nafi pun berpendapat bahwa  pergerakan IHSG berhasil bertahan pada support secara teknikal. Indikator Stochastic mulai memasuki area jenuh jual dengan momentum RSI yang terendah sejak bulan September tahun lalu. “Indikator memberikan signal pergerakan yang telah cukup murah di level saat ini, namun pergerakan masih akan diuji pada support 6350,” kata Lanjar di Jakarta, Rabu 13 Maret 2019.

Jika kuat di atas level support, lanjut Lanjar, maka akan kembali menguji hingga whipsaw MA50 dikisaran 6423. “Sehingga diperkirakan IHSG akan bergerak menguat terbatas pada perdagangan hari ini, Rabu 12 Maret 2019, dengan support resistance 6350-6460,” ucapnya.

Berikut saham-saham yang mulai dapat dicermati investor: WSBP, JPFA, UNVR, ICBP, KLBF, BBNI, BBTN, JSMR, MEDC, INCO, MNCN, AKRA.

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini