Ibu Kota Negara Nusantara Usung Konsep Future Smart Forest City

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Pemindahan Ibu Kota Negara (IKN) bukan sekedar memindahkan Aparatur Sipil Negara (ASN). Dan membangun gedung-gedung pemerintahan saja. Tetapi juga menjadi lompatan untuk transformasi bangsa menuju Indonesia Maju.

Pernyataan Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu pada acara Beranda Nusantara di Kantor RRI Jakarta.

IKN Nusantara, menurut Presiden, nantinya akan menjadi representasi bangsa yang unggul dengan mewujudkan smart city (kota pintar). Kota modern berkelanjutan, serta memiliki standard internasional. Sehingga menjadi contoh bagi pembangunan kota-kota lain di Indonesia.

Menurut Presiden IKN Nusantara nantinya akan memiliki 70 persen area hijau, 80 persen transportasi publik. Dan pengurangan suhu 2 derajat. Jarak tempuh dari satu tempat ke tempat lainnya di komplek IKN hanya membutuhkan waktu 10 menit. Sehingga IKN akan menjadi kota inklusif, terbuka, dan ramah bagi seluruh kalangan masyarakat untuk hidup berdampingan.

Sementara Menteri Basuki menambahkan bahwa pembangunan IKN secara bertahap hingga tahun 2045 dengan mengusung konsep Future Smart Forest City of Indonesia sehingga akan tetap memperhatikan aspek lingkungan. Pada tahap awal tahun 2022-2024, pembangunan yang akan mulai dikerjakan Kementerian PUPR tahun 2022 adalah Kawasan Inti Pusat Pemerintahan (KIPP) seluas 6.671 hektare.

“KIPP terbagi dalam 3 klaster yaitu pemerintahan inti, pemerintahan pendidikan, dan pemerintahan kesehatan. Area yang akan dibangun hanya 24,5% (1.633 Ha) dari seluruh KIPP (6.671 Ha), selebihnya 75,5% (5.038 Ha) akan dimanfaatkan sebagai area hijau,” kata Menteri Basuki.

Infrastruktur prioritas Kementerian PUPR antara lain

  • Istana Kepresidenan
  • Masjid Negara
  • Perkantoran Kementerian/Lembaga
  • Penataan Kawasan Sumbu Kebangsaan dan Tripraja
  • Hunian ASN
  • Jalan akses dan jalan lingkungan tahap awal
  • Infrastruktur dasar permukiman seperti penyediaan air baku melalui Bendungan Sepaku Semoi dan beberapa bendungan lainnya.

Sebelum pembangunan infrastruktur dasar, pembangunan IKN akan diawali oleh upaya revitalisasi dan reboisasi hutan terlebih dahulu.

“Kami sekarang sedang merevitalisasi hutan di kawasan IKN. Tim sedang di lapangan untuk mempercepat nursery (pembibitan pohon),” ujar Menteri Basuki.

 

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini