MINEWS, JAKARTA – Satu lagi kendala ditemukan dalam proses pemindahan ibu kota baru. Kali ini, Kementerian ESDM menemukan bahwa total kebutuhan listrik di ibu kota baru, Kalimantan Timur, harus ditambah.
Saat ini, perkiraan total kebutuhan listrik ibu kota baru mencapai 1.194 MW. Namun, Kementerian ESDM berpendapat bahwa mereka butuh tambahan pembangkit listrik untuk ibu kota, sebesar 1.555 MW,
“Kebutuhan tambahan tenaga listrik di ibu kota baru sekitar 1.196 MW sehingga membutuhkan pembangkit sekitar 1.555 MW,” ujar Direktur Jenderal Ketenagalistrikan Kementerian ESDM, Rida Mulyana, Jumat 25 Oktober 2019.
Rida menegaskan, untuk menjaga pasokan listrik ibu kota baru sebaiknya tidak hanya mengandalkan pasokan dari sistem interkoneksi, namun diperlukan tambahan pembangkit baru yang berlokasi dekat atau berada di Provinsi Kalimantan Timur.
Rida mengatakan, berdasarkan RUPTL PLN 2019-2028, tambahan pembangkit sampai 2024 di Provinsi Kalimantan Timur hanya sebesar 691 MW, maka masih diperlukan tambahan pembangkit baru sekitar 864 MW di wilayah tersebut.
Seperti diketahui, pada Agustus 2019 lalu, Presiden Joko Widodo telah mengumumkan, bahwa ibu kota negara akan berpindah dari DKI Jakarta ke Kalimantan Timur, tepatnya di Penajam Paser Utara dan Kabupaten Kutai Kartanegara.