Ibrahimovic Kecewa dengan AC Milan

Baca Juga

MATA INDONESIA, MILAN – Zlatan Ibrahimovic kecewa dengan AC Milan. Dia tak lagi melihat AC Milan yang bermain untuk meraih gelar juara.

Sejak meraih Scudetto di 2011, Milan tak pernah lagi merasakan gelar tertinggi di Serie A tersebut. Jangankan bicara Scudetto, meraih tiket lolos ke Liga Champions saja sulit.

Milan adalah peraih Scudetto terakhir di Serie A. Setelah itu, Juventus menyapu bersih gelar juara sejak 2012 hingga 2019. Bahkan, musim ini mereka berpeluang besar meraih Scudetto lagi.

Ibrahimovic pernah bermain bersama Milan saat mereka meraih Scudetto. Ketika itu, statusnya sebagai pemain pinjaman dari Barcelona sebelum akhirnya statusnya dipermanenkan musim berikutnya.

Saat itu, Milan selalu memiliki target meraih gelar. Hal itu tak lagi dirasakan Ibrahimovic dalam tim saat ini. Bahkan, pemain berusia 38 tahun pernah berseteru dengan CEO Milan, Ivan Gazidis terkait target musim ini yang bukan lagi bersaing meraih Scudetto.

“Ini bukan Milan yang saya kenal, semuanya berbeda sekarang. Target mereka tak lagi seperti biasanya, target yang dulu ada di kepala saya,” ujar Ibrahimovic, dikutip dari Football Italia, Sabtu 11 Juli 2020.

“Saya ingin mereka bersaing meraih Scudetto dan Liga Champions. Saya masih menikmati main sepak bola, tapi saya bermain bukan karena kontrak. Saya bermain untuk meraih target yang bisa merangsang saya. Saya tak tahu apakan musim depan masih main di sini,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini