Hubungan Turki dan AS Semakin Memanas karena Masalah Rudal

Baca Juga

MINEWS, INTERNASIONAL – Kondisi hubungan antara Turki dan Amerika Serikat saat ini tengah memanas, menyusul rencana Trump menjatuhkan sanksi kepada Erdogan terkait pembelian rudal S-400 buatan Rusia.

Tak terima dengan sanksi itu, Menteri Luar Negeri Turki Mevlut Cavusoglu mengancam akan melakukan aksi balasan. Ancaman ini juga menjadi penanda bahwa pembicaraan antara Sekutu dan NATO mengalami kebuntuan.

“Kami akan balas jika AS mengambil langkah negatif terhadap kami,” kata Cavusoglu, Jumat 14 Juni 2019.

Turki sebenarnya sudah terlanjur geram dengan ulah AS. Pasalnya, saat rencana sanksi itu dilontarkan, mata uang lira Turki melemah 5,93 persen terhadap dolar AS, yang menjadi penurunan paling rendah dalam dua pekan terakhir.

Ankara dan Washington secara terang-terangan berdebat selama berbulan-bulan terkait pembelian sistem rudal S-400 oleh Turki, yang diprediksikan akan dikirim pada awal Juli. Washington mengancam pembelian itu akan memicu sanksi AS.

Pihaknya juga melayangkan surat peringatan kepada Ankara yang menyatakan bahwa Ankara akan diusir dari program jet F-35.

Rudal S-400 tidak kompatibel dengan sistem pertahanan NATO dan Washington mengatakan mereka akan mengkompromikan F-35 miliknya, yang juga akan dibeli oleh Turki.

Istanbul mengusulkan agar sekutu membentuk kelompok kerja guna menilai dampak rudal S-400, namun pihaknya belum menerima respons dari Amerika Serikat.

Berita Terbaru

Survei Warga Jogja Hadapi Pilkada 2024: Politik Uang Banyak Ditolak Lebih Pilih Calon Bermisi Visi Jelas

Mata Indonesia, Yogyakarta - Muda Bicara ID kembali menyelenggarakan survei terkait Pilkada Kota Jogja 2024, kali ini dengan fokus pada politik uang dan faktor-faktor yang memengaruhi pilihan warga dalam memilih wali kota dan wakil wali kota.
- Advertisement -

Baca berita yang ini