Hubungan Panglima TNI Jenderal Andika dan KSAD Jenderal Dudung Retak?

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Hubungan dua pimpinan tertinggi di TNI yaitu Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa dan Kepala Staf Angkatan Darat Jenderal Dudung Abdurachman terlihat tidak harmonis dan cenderung retak. Kabar ketidakharmonisan ini sempat menjadi pertanyaan anggota DPR dari Komisi I Effendi Simbolon saat Rapat Dengar Pendapat TNI dan Komisi I DPR.

Simbolon malah dengan keras meminta Andika dan Dudung menyudahi ketidakharmonisan hubungan di antara mereka berdua.

Menurut Effendi persoalan ketidakharmonisan hubungan di internal TNI tidak cuma terjadi di era Andika. Melainkan di masa Panglima TNI sebelumnya.

“Masa setiap ada panglima dari panglima ke KSAD begitu terus. Dari zaman Pak Moeldoko ini. Pak Moeldoko ke Pak Gatot begini, Pak Gatot ke Pak Hadi begini, Pak Hadi ke Pak Andika begini, Pak Andika ke Pak Dudung begini, sampai kapan?” kata Effendi.

“Kenapa kalian yang ego begitu?” tanya Effendi ke Panglima TNI di rapat Komisi I DPR.

Menurut Effendi, ego dari masing-masing jenderal memang perlu reda. Sebab bila berlanjut hubungan yang tidak harmonis tersebut akan berdampak terhadap institusi TNI.

“Apasih ego?. Ego bapak berdua itu merusak tatanan hubungan junior dan senior di TNI,” kata Effendi.

Effendi Simbolon mencurigai gelagat dari dua jenderal di tubuh TNI. Termasuk ketidakhadiran Jenderal Dudung Abdurahman yang absen dalam rapat dengar pendapat dengan DPR dengan alasan bermacam-macam. Belum lagi isu soal tak diterimanya anak Jenderal Dudung masuk ke Akademi Militer (Akmil)

Bantahan Mengambang

Jenderal Andika Perkasa membantah isu ketidakharmonisan dengan Jendral Dudung Abdurachman. Andika merasa hubungannya dengan Dudung tidak ada masalah.

“Dari saya tidak ada. Karena semua yang berlaku sesuai dengan peraturan perundangan tetap berlaku selama ini. Jadi nggak ada yang kemudian berjalan berbeda,” kata Panglima TNI Jenderal Andika Perkasa.

Meski ia merasa tidak ada masalah, Andika tetap memberikan keluasan pihak luar untuk berspekulasi mengenai hal tersebut.

“Saya hanya menjalankan tugas pokok fungsi saya dan sesuai dengan peraturan perundangan. Manakala hal itu diterima berbeda a,b,c itu terserah bagaimana yang menyikapi. Tapi saya tetap melakukan tugas pokok fungsi sesuai dengan peraturan perundangan,” ujar Andika.

Isu ketidakharmonisan dengan Dudung Abdurachman, kata Andika, tidak menjadi penghalang untuk tetap melakukan tugas. Sebagaimana tupoksi kerja kedua belah pihak.

Sementara Kepala Center for Intermestic and Diplomatic Engagement (CIDE) Anton Aliabbas menilai retaknya hubungan Andika Perkasa dengan Dudung Abdurachman bukan sekadar isu belaka. Dari Cara Jenderal Andika Menjawab, Sepertinya Memang Menandakan Keretakan dengan Dudung

Anton mengatakan itu setelah mendengar pernyataan Andika tentang isu keretakan hubungan mantan Danpaspampres itu dengan Dudung. Menurut Anton, Andika hanya berbicara secara normatif menyikapi kabar disharmoni tersebut.

“Hal ini dapat diartikan hubungan dua elite TNI tersebut tidak sedang baik-baik saja,” kata peraih doktor bidang pertahanan dari Cranfield University, Inggris itu, Selasa 6 September 2022.

Anton menyebut hubungan antara pimpinan di TNI memang biasa mengalami pasang dan surut.

Menurutnya, dalam sebuah organisasi, termasuk institusi militer, keberadaan budaya politik menjadi hal biasa.

“Akan tetapi, tentunya, dalam kadar tertentu, hal tersebut dapat mengganggu performa institusi dalam menjalankan tupoksi dan mencapai tujuan yang ditetapkan,” ujar Anton.

Namun, pengamat pertahanan itu mengingatkan budaya politik yang tidak sehat bisa memunculkan dampak destruktif bagi organisasi militer seperti TNI.

Selain terganggunya target dan sasaran strategis militer. Friksi politik di antara jenderal bisa mengganggu profesionalitas dan soliditas di tubuh TNI.

“Kabar disharmoni ini jika dibiarkan maka dapat menurunkan morel prajurit. Apalagi, para jenderal yang berselisih memiliki posisi dan kewenangan strategis dalam institusi TNI,” kata dosen Universitas Paramadina itu.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tekan Angka Pengangguran, Pemkab Sleman Selenggarakan Job Fair

Mata Indonesia, Sleman - Bupati Sleman, Kustini Sri Purnomo membuka secara resmi penyelenggaraan job fair tahun 2024 bertempat di Atrium Sleman City Hall, pada Minggu (19/5). Pembukaan ditandai dengan pemukulan gong oleh Bupati Sleman bersama Kepala Pusat Pasar Kerja Kementerian Ketenagakerjaan Republik Indonesia, Muhammad Yusuf.
- Advertisement -

Baca berita yang ini