Horor! Jakarta Diprediksi Tenggelam pada 2050

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Kabar mencengangkan datang dari Ibu Kota Jakarta. Berdasarkan laporan yang disusun Verisk Maplecroft bahwa DKI Jakarta menempati peringkat teratas dalam daftar kota paling berisiko di dunia. Bahkan kota yang berpenduduk 10 juta orang ini diprediksi bakal tenggelam pada tahun 2050.

Dki Jakarta dinilai sebagai kota paling rentan di dunia terhadap risiko lingkungan. Naiknya permukaan laut dan penurunan tanah menjadikan Jakarta kota yang paling cepat tenggelam di dunia.

Dengan banjir sudah sering terjadi, sebagian kota metropolitan tersebut diperkirakan berada di bawah air atau tenggelam pada tahun 2050. Jakarta juga tercemar polusi udara karena pembangkit listrik tenaga batu bara.

Melansir The Guardian, 99 dari 100 kota paling rentan di dunia berada di benua Asia. 99 kota di dunia yang paling rentan terhadap bahaya lingkungan berada di Asia dan 80 persen berada di India atau Cina, menurut penilaian Verisk Maplecroft.

Jakarta yang dilanda polusi, banjir dan gelombang panas, menduduki peringkat teratas. Delhi (India) menempati urutan kedua pada indeks global 576 kota, yang disusun oleh Verisk Maplecroft, diikuti di India oleh Chennai (ketiga), Agra (keenam), Kanpur (10), Jaipur (22) dan Lucknow (24). Mumbai, dengan populasi 12,5 juta, berada di urutan ke-27.

Penilaian polusi udara dibobotkan pada dampak partikel mikroskopis yang merusak kesehatan yang dikenal sebagai PM2.5, yang sebagian besar disebabkan oleh pembakaran batu bara dan bahan bakar fosil lainnya.

Di luar Asia, Timur Tengah dan Afrika utara memiliki proporsi kota berisiko tinggi terbesar di semua kategori ancaman, dengan Lima satu-satunya kota non-Asia yang masuk dalam 100 Teratas.

Sementara itu Cina, meski lebih kaya dari India, juga menghadapi tantangan lingkungan yang berat. Dari 50 kota di seluruh dunia yang paling dilanda polusi air, 35 kota berada di Cina.

Ketika berbicara tentang pemanasan global dan pengaruhnya, fokusnya bergeser tajam ke sub-Sahara Afrika. Benua ini terkena dampak paling parah bukan hanya karena kekeringan, gelombang panas, badai dan banjir, tetapi juga karena perlengkapannya sangat buruk untuk mengatasinya.

“Dua kota terpadat di Afrika, Lagos dan Kinshasa, termasuk di antara mereka yang berisiko tertinggi,” kata laporan itu. Kota-kota lain yang sangat rentan termasuk Monrovia, Brazzaville, Freetown, Kigali, Abidjan dan Mombasa.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Merajut Persatuan Pasca Pilkada 2024: Saatnya Fokus pada Pembangunan

JAKARTA - Pasca gelaran Pilkada Serentak 2024, semangat persatuan kembali digaungkan oleh berbagai pihak. Momen ini menjadi pengingat bahwa...
- Advertisement -

Baca berita yang ini