MATA INDONESIA, BANYUASIN-Petugas Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) mengerahkan pawang untuk mencari pascalepasnya puluhan ekor buaya muara dari penangkaran akibat banjir di Banyuasin, Sumatera Selatan.
Dari hasil perhitungan, buaya yang lepas sebanyak 21 ekor, bukan 82 ekor seperti yang disebut sebelumnya.
Kepala BKSDA Sumsel Ujang Wisnu Barata mengungkapkan, selain petugas profesional, pencarian juga melibatkan pawang buaya dari penangkaran PD Budiman. Penyisiran masih berlangsung dengan mengecek titik-titik yang menjadi tempat buaya itu bersembunyi.
“Kami libatkan pawang buaya juga biar pencarian lebih maksimal,” katanya, Kamis 14 April 2022.
Dikatakan, petugas juga memeriksa kondisi penangkaran dan mencari tahu penyebab pasti lepasnya buaya-buaya itu. Dari hasil penyelidikan, banjir menjadi penyebab utama karena ketinggian air 1,5 meter yang membuat buaya leluasa keluar dari bak penampungan. “Penyebabnya karena banjir, memang airnya tinggi saat itu,” ujarnya.
Ujang mengklarifikasi jumlah buaya yang lepas. Sebelumnya dia menyebut sebanyak 82 ekor, ternyata hanya 21 ekor buaya yang keluar penangkaran.
“Yang lepas semuanya buaya anakan, tidak besar-besar. Saya pastikan pencarian masih berlanjut sampai semuanya dievakuasi kembali,” kata dia.
Ujang menjelaskan, buaya muara merupakan salah satu jenis satwa yang dilindungi berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 8 tentang Pemanfaatan Jenis Tumbuhan dan Satwa Liar. Dengan demikian, keberadaan dan populasinya harus tetap terjaga agar tetapi tidak membuat ancaman masyarakat.
“Jika melihat jangan dibunuh, tapi harus dilaporkan untuk dievakuasi. Yang penting masyarakat sekitar waspada saat berada di sungai dan rawa,” katanya.