Hore, Pertamina Bayar Warga Terdampak Tumpahan Minyak PHE ONWJ, Minggu Depan

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Minggu depan masyarakat yang terdampak tumpahan minyak sumur YYA Pertamina Hulu Energi Offshore North West Java (PHE ONWJ) akan mendapat dana kompensasi. Namun sayang besarannya tidak diungkapkan.

“Saat ini kami melakukan pendataan secara cepat untuk warga yang terdampak. Pendataan diharapkan selesai minggu ini, sehingga minggu depan bisa menyelesaikan kompensasi,” kata Ketua Tim Penanganan Dampak Tumpahan YYA-1 Rifky Effendi yang diampingi pejabat Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP), di Kantor Pusat Pertamina di Jakarta, Kamis 15 Agustus 2019.

Rifky menjelaskan untuk melakukan pendataan warga, setidaknya mengerahkan 279 personil. Tim itu akan terdiri dari unsur Kementerian Kelautan dan Perikanan, Dinas Kelautan dan Perikanan tingkat provinsi serta kabupaten/kota, hingga penyuluh perikanan.

Pendataan dilakukan di 66 desa dan tujuh kabupaten/kota terdampak, yakni Karawang, Bekasi, Kepulauan Seribu, Tangerang, Kota Serang, Kabupaten Serang dan Cilegon.

Pengumpulan data dilakukan dengan menyebarkan formulir yang berisi rincian jenis usaha, jumlah penghasilan, hingga jumlah anggota keluarga yang ditanggung para nelayan, petambak garam, petambak udang dan masyarakat pesisir lainnya yang pendapatannya terganggu karena kejadian tumpahan minyak ini.

Saat pembayaran tim PHE ONWJ didampingi, unsur pemerintah daerah, Kejaksaan, dan Himbara (himpunan bank milik negara).

Hingga 15 Agustus 2019, PHE telah mengangkat 6.390 barel tumpahan minyak (oil spill) dari lepas pantai Offshore North West Jawa (PHE ONWJ) dengan rata-rata 400 barel per hari beberapa waktu terakhir.

Selain itu, sudah 7.000 ton kantong berisi tanah dan pasir yang terkena minyak telah diangkut ke lokasi penampungan dan penanganan limbah.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini