Hore! 1.200 warga Korban Erupsi Gunung Semeru Siap Huni Rumah Baru

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengapresiasi percepatan pembangunan hunian tetap dan hunian sementara bagi warga yang terdampak awan panas guguran Gunung Semeru di Kabupaten Lumajang, Jawa Timur.

Muhadjir bersama rombongan meninjau lokasi pengungsian warga terdampak bencana Gunung Semeru di Desa Penanggal, kemudian memantau proses pembangunan hunian tetap dan hunian sementara di Desa Sumbermujur, Kecamatan Candipuro, Kabupaten Lumajang, Sabtu.

“Hari ini saya meninjau program rehabilitasi dan rekonstruksi bencana Semeru, terutama melihat kondisi yang ada di pengungsian, kemudian melihat proses rehabilitasi dan rekonstruksi baik hunian sementara maupun hunian tetap,” katanya.

Secara umum, lanjut dia, pembangunan hunian sementara dan hunian tetap bagi warga yang terdampak bencana Gunung Semeru di lahan relokasi sudah berjalan dengan baik. Sebab menurut Muhadjir, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Pemkab Lumajang dan berbagai kementerian terkait dalam penanganan bencana Semeru.

“Bahkan hal itu di luar ekspektasi saya karena dari total 1.951 unit bangunan hunian tetap, tercatat sebanyak 1.200 lebih sudah selesai dibangun. Alhamdulillah pekerjaannya sudah berjalan dengan cepat,” kata dia.

Muhadjir menjelaskan untuk pembangunan hunian tetap akan segera diselesaikan sesuai dengan target dari Pemkab Lumajang bahwa warga yang terdampak erupsi Gunung Semeru akan menempati hunian tersebut sebelum Lebaran.

“Warga yang berada di tempat pengungsian dapat segera pindah ke hunian tetap, sehingga saat Lebaran mereka bisa benar-benar gembira karena sudah menempati rumah baru mereka,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini