Hong Kong Kembangkan Vaksin Covid-19 Lewat Hidung

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Beberapa negara terus berupaya untuk mengembangkan vaksin covid-19. Salah satunya negara Hong Kong yang mengembangkan vaksin corona yang disemprotkan melalui hidung.

Mengutip laman South China Morning Post, dalam sebuah penelitian terhadap tikus pada Agustus lalu, Diamond dan timnya menemukan bahwa pemberian vaksin eksperimental melalui hidung menciptakan respons kekebalan yang kuat di seluruh tubuh, pendekatan ini sangat efektif terutama di hidung dan saluran pernapasan guna mencegah infeksi agar tidak terus berlanjut.

Vaksin yang disemprotkan ke hidung atau dihirup mungkin memiliki manfaat praktis lainnya. Mereka tidak memerlukan jarum, mungkin tidak perlu disimpan dan dikirim pada suhu rendah dan dapat mengurangi kebutuhan petugas kesehatan untuk mengelolanya.

“Ketika Anda berpikir untuk mengirimkannya ke seluruh dunia, jika Anda merasa tidak mau disuntik, maka Anda akan lebih bersedia divaksin tanpa perlu disuntik karena tidak semua orang suka disuntik. Dan yang kedua, tingkat keahlian yang dibutuhkan untuk mengelola vaksin itu sangat berbeda,” jelas Lund, peneliti yang berbasis di Alabama.

Sebagian besar pengembang vaksin awal berfokus pada metode yang sudah dikenal yakni suntikan, yang selama ini dipandang sebagai cara tercepat untuk melindungi dunia dari penyakit.

Namun pembuat vaksin yang dihirup mengandalkan beberapa fitur unik dari paru-paru, hidung dan tenggorokan, yang dilapisi dengan mukosa. Jaringan ini mengandung protein kekebalan tingkat tinggi, disebut IgA yang akan memberikan perlindungan lebih baik terhadap virus pernapasan.

Mereka berteori bahwa hal tersebut dapat melindungi area yang lebih dalam di paru-paru tempat virus corona paling merusak, dan juga dapat meningkatkan peluang vaksin untuk memblokir penularan.

Altimmune, yang berbasis di Gaithersburg, Maryland, berencana untuk melakukan pengujian pada manusia dengan vaksin hidung pada kuartal keempat setelah penelitian positif pada tikus.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Generasi Muda Harus Jaga Nilai Kemerdekaan di Tengah Gempuran Budaya Pop

Oleh: Aulia Sofyan Harahap )* Seluruh generasi muda Indonesia harus terus menjaga nilai kemerdekaan meski di tengah adanya berbagai macam gempuran budaya pop, termasuk yang sedangmenjadi tren belakangan ini yakni anime One Piece. Menjelang peringatan Hari Ulang Tahun ke-80 Republik Indonesia, ruang digital terus ramai memperbincangkan adanya fenomena pengibaran bendera bajak lautdari serial anime One Piece.  Simbol tengkorak dengan topi jerami itu muncul di sejumlah lokasi, yang kemudianmenyulut pro dan kontra di tengah masyarakat. Sebagian menganggapnya sebagaibentuk ekspresi semata, namun sebagian lainnya justru menilai bahwa pengibaranbendera One Piece itu sebagai salah satu bentuk upaya provokasi yang berpotensimengaburkan nilai-nilai sakral kemerdekaan. Ketua Majelis Permusyawaratan Rakyat RI Ahmad Muzani merespons seluruh haltersebut dengan pandangan yang lebih moderat. Ia memandang bahwa tindakantersebut sebagai ekspresi kreatif dari masyarakat, terutama pada para generasimuda yang tengah hidup dalam era digital dan budaya global.  Meski begitu, ia tetap menegaskan bahwa sejatinya semangat kebangsaan yang dimiliki oleh seluruh masyarakat Indonesia tidak akan pernah tergantikan oleh apapun bahkan termasuk keberadaan budaya pop sekalipun. Muzani meyakinibahwa di balik simbol asing yang diangkat tersebut, seluruh masyarakat sejatinyatetap menyimpan Merah Putih dalam lubuk hati mereka. Senada dengan hal itu, politikus Andi Arief memandang bahwa pengibaran benderatersebut memang bukan sebagai bentuk pemberontakan, melainkan sebagai simbolharapan. Ia membaca tindakan itu sebagai protes yang muncul dari keresahan, namun tetap mengandung semangat untuk membangun Indonesia tercinta. Bagi sebagian kalangan, ekspresi semacam itu bukan berarti meninggalkan kecintaanpada tanah air, tetapi justru sebagai bentuk pencarian atas harapan yang lebih baikbagi bangsa. Sementara itu, Menteri Kebudayaan Fadli...
- Advertisement -

Baca berita yang ini