MATA INDONESIA, JAKARTA-Nahdlatul Ulama (NU), mengapresiasi kehadiran Holding BUMN Ultra Mikro (UMi) karena langkah strategis pemerintah itu dinilai dapat menekan kesenjangan ekonomi, sekaligus mendorong jumlah pengusaha baru.
Ketua Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Marsudi Syuhud mengatakan pemerintah telah memberikan perhatian lebih kepada segmen usaha mikro termasuk ultra mikro yang memiliki kontribusi perekonomian paling besar.
“Tentu itu akan sangat baik. Kalau program ini bisa jalan maka akan banyak pengusaha baru dan Indonesia pun bisa menjadi sejajar dengan negara maju,” katanya.
Langkah ini menurutnya dapat membantu pemerintah dalam mengurangi kesenjangan ekonomi yang di masa pandemi ini semakin lebar. Langkah strategis ini pun dinilai akan mampu membuat Indonesia menjadi negara maju dengan mendorong lebih banyak pengusaha baru.
Menurutnya, rasio kewirausahaan di Indonesia masih di bawah beberapa negara Asia lainnya. Data Kementerian Koperasi dan UKM menunjukkan rasio kewirausahaan Indonesia baru 3,47 persen, adapun Thailand mencapai 4 persen, Malaysia 4,74 persen, dan Singapura 8,76 persen. Bahkan, rasio kewirausahaan di negara maju tembus 12 persen.
Marsudi berpendapat dengan holding pemerintah dapat mengonsolidasikan data UMKM nasional termasuk UMi di dalamnya secara lebih baik lagi ke depan, sehingga, program pemberdayaan UMKM tidak tumpang tindih dan program pengembangan untuk segmen tersebut menjadi lebih baik.
Di samping itu, dia pun mengapresiasi komitmen pemerintah yang mempertahankan bisnis masing- masing anggota holding. Menurutnya, hal ini akan sangat baik bagi operasional holding dengan keberagaman solusi layanan jasa keuangan bagi pelaku usaha UMi.
“Bahkan, ini bisa membuat program naik kelas pelaku usaha UMi dan mikro menjadi lebih baik. Kami justru berharap lebih banyak pelaku usaha masuk dalam ekosistem perbankan. Karena tentunya ini adalah lembaga keuangan yang lebih kompleks dan baik,” ujarnya.