Hipmi Gandeng Pesantren Ajak Anak Muda Produktif Jadi Pengusaha

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA-Ketua Umum BPP Himpunan Pengusaha Muda Indonesia (HIPMI) Mardani H. Maming, meminta agar anak muda menjadi pengusaha dibanding jadi PNS.

Sebab, jika semua anak muda Indonesia berprofesi sebagai Aparatur Sipil Negara (ASN) seperti PNS, TNI atau POLRI, maka negara Indonesia akan kekurangan pengusaha muda.

“Kalau dia tidak mendapatkan lapangan kerja yang dipersiapkan oleh pemerintah, maka bukan menjadi bonus demografi tapi menjadi bencana demografi. Kalau semua anak muda yang lulus SMA, lulus kuliah berpikir menjadi ASN maka lama-lama negara ini akan bangkrut,” kata Maming dalam Pembukaan Gerakan HIPMI Syariahpreneur Indonesia, Selasa 29 Maret 2022.

Oleh karena itu, melalui HIPMI go to pesantren dan gerakan HIPMI syariah, pihaknya mendeklarasikan untuk mempersiapkan pengusaha-pengusaha muda muslim yang ada di Indonesia.

“Yang mana organisasi HIPMI bisa bekerjasama dengan Nahdlatul Ulama, yang organisasi terbesar di dunia, dan Kebetulan saya menjadi bendahara nya bisa Sinergi untuk bersama-sama membangun bangsa ini lebih maju ke depan,” katanya.

Dia menyebut angka pengusaha muda di Indonesia baru mencapai 3,4 persen, artinya masih tertinggal jauh dibandingkan dengan negara tetangga. Seperti Malaysia sebesar lima persen, dan Singapura tujuh persen.

“Padahal untuk menjadi suatu negara maju, kita butuh 12-14 persen. Kalau 3,4 persen dari jumlah penduduk 270 juta kita baru punya 10 juta (entrepreneur). Kita masih kekurangan 30 juta atau sekitar 40 juta untuk mencapai 12 -14 persen,” katanya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Perjuangkan Kesejahteraan Buruh dan Petani, Dani Eko Wiyono Siap Maju Calon Bupati Sleman Melalui Jalur Independen

Mata Indonesia, Sleman - Alumni aktivis 98 sekaligus aktivis yang selalu menyuarakan aspirasi buruh/pekerja Daerah Istimewa Yogyakarta, Dani Eko Wiyono ST. MT ini bertekad maju bakal calon bupati Sleman dalam Pilkada Sleman nanti. Dani menilai, hingga saat ini, mayoritas kehidupan buruh masih sangat jauh dari kata sejahtera. Buruh masih dianggap hanya sebagai tulang punggung ekonomi bangsa tanpa diperjuangkan nasib hidupnya.
- Advertisement -

Baca berita yang ini