Himne Serangan Umum 1 Maret Diperdengarkan, Hanya Ada Nama Sultan Hamengku Buwono IX

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sri Sultan Hamengku Buwono X menyelenggarakan acara, “Selebrasi Hari Penegakkan Kedaulatan Negara” (HKPN).

Acara itu juga mendengarkan Himne Serangan Umum 1 Maret inisiatif Ngarsa Dalem Hamengku Buwono X.

Itu lah pertama kalinya himne tersebut diperdengarkan kepada publik.

Himne tersebut menceritakan suasana menjelang serangan 1 Maret 1949 di Yogyakarta yang beberapa minggu sebelum ini diributkan.

Sebelumnya, Keppres soal “Hari Penegakkan Kedaulatan Negara” dinilai telah menghilangkan peran mantan Presiden Soeharto pada aksi militer tersebut.

Dalam himne tersebut peran Soeharto yang saat itu menjadi Komandan Wehrkreise III berpangkat letnan kolonel juga tak disebutkan.

Himne hanya menyebut peran seorang Sri Sultan Hamengku Buwono IX.

Sebagai Raja Yogyakarta memerintahkan semua, apakah pejabat maupun rakyat kecil untuk bersama-sama melawan reretu nagri (musuh negara).

“Ngarsa Dalem (Sri Sultan Hamengku Buwono X) memberi ‘dawuh’ (perintah) untuk mencipta satu bentuk lagu sehingga terciptalah Himne Serangan Umum 1 Maret ini,” ujar KPH Notonegoro selaku Penghageng Kawedanan Hageng Punakawan Kridhamardawa, Keraton Ngayogya Hadiningrat yang dikutip, Kamis 31 Maret 2022.

Acara Selebrasi HKPN itu merupakan hasil kerja sama Pemda Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) dengan Kementerian Dalam Negeri, Kemen Polhukam, Kemen Setneg, Kemenhan, Kemensos, Kemenkum HAM dan Kemendikbud Ristek.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Sambut Hari HAM Ius Humanum Gelar Talk Show soal “Perlindungan Terhadap Pekerja Non Konvensional : Pekerja Rumah Tangga”

Mata Indonesia, Yogyakarta - Dalam rangka menyambut peringatan Hari Hak Asasi Manusia (HAM) yang jatuh pada 10 Desember 2024, kali ini Ius Humanum menyelenggarakan Talkshow dan Diskusi Film dengan Tema, "Perlindungan terhadap Pekerja Non-Konvensional : Pekerja Rumah Tangga" yang bertempat di Pusat Pastoral Mahasiswa Daerah Istimewa Yogyakarta (PPM DIY).
- Advertisement -

Baca berita yang ini