Hidup dari Tembok ke Tembok, Begini Kisah Babeh Budi Pemural Asal Pulogadung

Baca Juga

MATA INDONESIA, KARAWANG-Beranjak 60 tahun, Budi Setiawan atau dikenal dengan Babeh Budi masih semangat memural atau menggambar di tembok. Berbagai ajang mural pun pernah diikutinya dari lokal maupun nasional.

Babeh Budi (60) lahir di Garut sudah sejak kecil senang menggambar dari medium kertas, kanvas hingga tembok. Dari kegemarannya Budi banyak mengikuti ajang perlombaan mural di berbagai daerah.

Hal yang disukainya dalam memural yakni bertemu dengan berbagai pemural di berbagai daerah. Selain itu, pengalaman lainnya yakni saat dikejar Satpol PP saat menggambar di tembok di daerah Cipinang deket rel kereta.

“Dulu itu pada tahun 1990 tidak ada istilah mural dikenalnya gambar dinding, dan dulu itu gambar di tembok-tembok jalan sampai pengalaman yang tidak dilupakan saat dikejar Tibum (atau kini dikenal Satpol PP) di Cipinang deket rel kereta api,” kata Babeh Budi saat ditemui di festival mural 234 SC Karawang dalam rangkaian HUT Karawang ke 389, Minggu 25 September 2022.

Budi juga mengungkapkan sudah ratusan gambar dibuatnya. Dari sejak awal gambar tembok di Jakarta hingga tembok-tembok di daerah pinggiran ibu kota.

“Sejak tahun 80’an hingga 90’an sudah ratusan gambar dibuat di tembok entah itu di jalan juga di berbagai media dan berbagai acara di daerah,” kata Kakek yang baru punya cucu satu ini.

Selain itu, ia mengatakan pernah membuat gambar dari ukuran kecil hingga paling besar sampai memanjang hingga 15 meter.

“Paling besar itu ukuran 5X15 meter itu di Pulokalapa,” katanya.

Kendala memural diungkapkannya soal ketinggian dan juga jenis tembok.

“Jadi paling kendala yang sering ditemui itu jika gambar dengan tembok yang tinggi, lumayan agak berat tapi Alhamdulillah dulu pernah di Jatinegara sampai pakai 5 scaffolding,” katanya.

Babeh Budi yang tidak lulus kuliah di jurusan hukum ini, juga mengajar di sembilan sekolah di Jatinegara dan Kalimalang.

“Sekarang saya juga mengajar di TK, SD dan SMP dulu itu sampai 9 sekolah karena covid sekarang jadi 3 sekolah,” terangnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tindakan OPM Semakin Keji, Negara Tegaskan Tidak Akan Kalah Lawan Pemberontak

Organisasi Papua Merdeka (OPM) banyak melancarkan aksi kekejaman yang semakin keji. Maka dari itu, negara harus tegas untuk tidak...
- Advertisement -

Baca berita yang ini