MATA INDONESIA, JAKARTA – Pejabat dunia mengecam kebijakan Presiden Amerika Serikat Donald Trump yang menghentikan pendanaan kepada World Health Organization (WHO) karena dianggap ikut berperan terhadap merebaknya wabah Covid19 yang diakibatkan virus corona.
Kecaman paling keras datang dari Sekretaris Jenderal (Sekjen) PBB Antonio Guterres yang menyatakan sekarang bukan saatnya mengurangi sumber daya untuk WHO.
“Sekarang lah waktunya bersatu dan bersama komunitas internasional bekerja bersama dalam solidaritas untuk menghentikan virus ini,” kata Guterres, Rabu 15 April 2020.
Amerika Serikat memang pendonor terbesar bagi WHO yaitu 15 persen dari anggaran AS atau 400 juta dolar AS pada 2019.
Sementara Perdana Menteri Scott Morrison menyatakan simpatinya terhadap kritik Trump kepada WHO, terutama karena mendukung dibukanya pasar basah di Cina tempat binatang hidup disembelih dan langsung dijual. Dari tempat itu lah virus corona muncul di Wuhan tahun lalu.
Meski begitu Morrison menilai WHO masih menjadi organisasi yang sangat dibutuhkan saat ini terutama di kawasan Pasifik.
Hingga kini lebih 2.200 orang meninggal di Amerika Serikat karena Covid19 hanya pada Selasa 13 April 2020, menurut Trump itu akibat WHO tidak terbuka soal virus yang ditemukan pertama kali di Wuhan.
Sedangkan hingga Selasa jumlah yang meninggal dunia karena Covid19 sudah mencapai 10 ribu orang.