Heboh! Pengakuan Taufik Hidayat Pernah Coba Disuap Oknum Ofisial Malaysia di Asian Games 2006

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Legenda bulutangkis Indonesia, Taufik Hidayat mengaku pernah coba disuap oknum ofisial Malaysia. Dia diminta mengalah lawan Lee Chong Wei.

Taufik menceritakan pengalamannya itu saat diwawancara Raffi Ahmad di akun YouTube, Trans TV. Peraih medali emas Olimpiade 2004 itu diminta mengalah di semifinal lawan Lee Chong Wei.

“Jadi pas di semifinal, ketemu dengan Lee Chong Wei. Ada satu kejadian lucu dimana satu manajer Malaysia datang ke athlete village. Dia menawar saya untuk kalah,” kata Taufik.

“Tiba-tiba nanya nomor telepon dan datang. Jadi kamu kan sudah dua kali kalah sama Lin Dan. Boleh gak kamu ngalah sama Lee Chong Wei,” cerita Taufik.

Taufik menambahkan, oknum ofisial Malaysia juga menanyakan berapa bonus yang diterima Taufik jika menjadi juara di Asian Games 2016.

“Dari Indonesia, kalau juara bonusnya berapa?” tanya oknum tersebut.

“Nggak besar sih, sekian. Cukuplah,” jawab Taufik.

Oknum ofisial Malaysia itu mulai mencoba menyuap Taufik dengan menawarkan uang dua kali lebih besar dari bonus yang diterima andai jadi juara.

“Boleh nggak (jumlah bonusnya) kita double-in,” Taufik menirukan ucapan sang oknum.

Taufik murka mendengar ucapan oknum ofisial Malaysia tersebut. “Saya mulai emosi tuh. Bagaimana kalau dia yang ngalah, gua yang bayar. Kamu kalau di Indonesia, kamu gak bisa pulang,” ucapnya.

“Gak mungkinlah gua jual nama Indonesia. Sama aja menjual negara. Kacau memang,” ungkapnya.

Pada akhirnya Taufik mengalahkan Lee Chong Wei di semifinal 21-16 dan 21-18 dan berhasil meraih medali emas usai mengalahkan Lin Dan 21-15 dan 22-20.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

DPRD DIY Minta Kasus Perusakan Makam di Kotagede Tak Dikaitkan SARA, GMP Jogja: Jangan Tergesa Menyimpulkan

Mata Indoensia, Yogyakarta - Pernyataan Ketua Komisi A DPRD DIY, Eko Suwanto, dalam konferensi pers yang menyatakan kasus perusakan makam di Kotagede, Kota Jogja tidak dikaitkan dengan isu SARA dalam proses hukum dianggap keliru.
- Advertisement -

Baca berita yang ini