Heboh Hepatitis Akut Misterius, Dinkes Tarakan Lakukan Hal Ini

Baca Juga

MATA INDONESIA, TARAKAN-Plt Kepala Dinas Kesehatan Kota tarakan dr. Devi Ika Indriarti sudah menyiapkan sejumlah langkah untuk mencegah dan mengantisipasi penyebaran hepatitis akut misterius yang belum diketahui penyebabnya tersebut.

Diketahui, Kementerian Kesehatan (Kemenkes) melaporkan bahwa sampai 16 Juni 2022 pukul 16.00 terdapat 28 kasus suspek (dugaan) hepatitis akut berat terhadap anak Indonesia.

Jumlah ini meningkat tiga kasus dari laporan pada 9 Juni 2022. Dari 28 kasus tersebut, terdapat 13 probable dan 15 pending classification. Menyikapi hal tersebut,

“Panduan dalam menangani kasus hepatitis tentu harus berdasarkan Surat Edaran (SE) Nomor HK.02.02/C/2515/2022 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) RI, tentang Kewaspadaan terhadap Penemuan Kasus Hepatitis Akut yang Tidak Diketahui Etiologinya pada 27 April 2022 lalu,” ucapnya di Tarakan, Senin 20 Juni 2022.

Diakuinya, SE tersebut sudah dibagikan kepada seluruh instansi pelayanan kesehatan di seluruh Kota Tarakan hingga ke tingkat bawah seperti puskesmas. Menurutnya, hal ini perlu dilakukan karena untuk mengantisipasi penyebaran harus dimulai dari tingkat bawah.

“Puskesmas sebagai salah satu fasilitas kesehatan dapat menjadi garda terdepan dalam mencegah masuknya penyakit. Petugas saya minta untuk melakukan pemeriksaan secara intens jika menemui indikasi penyakit tersebut,” ujarnya.

Sebagai upaya pencegahan, pihaknya meminta masyarakat untuk mengikuti imbauan yang dikeluarkan Kementerian Kesehatan sebagai bentuk pencegahan awal. Di antaranya mencuci tangan, memastikan makanan dalam keadaan matang dan bersih, tidak bergantian alat makan, menghindari kontak dengan orang sakit serta tetap melaksanakan protokol kesehatan.

Saat disinggung apakah Tarakan memiliki pasien terindifikasi hepatitis misterius, ia menjawab sampai dengan saat ini belum ditemui. “Mudah-mudahan tidak ada. Tapi kita semua harus tetap waspada,” kata dia.

Saat ini Dinas Kesehatan Kota Tarakan melalui tim surveilans sudah melakukan pemantauan kasus-kasus Kejadian Luar Biasa (KLB) termasuk penyakit hepatitis misterius ini.

Termasuk melakukan sosialisasi pencegahan kepada masyarakat sudah dilakukan melalui sosial media dengan melanjutkan imbauan dari Kementrian Kesehatan terkait upaya pencegahan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pilkada Serentak Diharapkan Jadi Pendorong Inovasi dalam Pemerintahan

Jakarta - Pelaksanaan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) serentak pada 27 November 2024, diharapkan dapat mendorong inovasi serta memperkuat sinkronisasi...
- Advertisement -

Baca berita yang ini