Hati-hati, Varian Baru Corona Sudah Menyebar di Jakarta

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Kekhawatiran penyebaran Covid-19 semakin meluas terutama di DKI Jakarta semakin terbuka. Kasus di Jakarta penyebarannya sangat cepat dan peningkatannya jumlah korban terus bertambah. Diduga kuat, penyebabnya adanya varian baru corona karena transmisi lokal.

Kepala Dinas Kesehatan DKI Jakarta Widyastuti mengatakan, setidaknya ada 2 varian baru corona yang harus diwaspadai. Pertama varian Delta B1617.2 dari India dan varian Beta B1351 dari Afrika Selatan. ”Varian baru ini cukup merepotkan karena mereka memiliki kemampuan tersendiri untuk menginfeksi kita, seperti kita ambil contoh varian Delta B1617.2 yang amat mudah menyebar,” kata Widyastuti, Selasa 15 Juni 2021.

Varian lain yang perlu diwaspadai yakni varian Beta B1351 dari Afrika Selatan. Dia menjelaskan, varian ini sangat mematikan. ”Varian Beta B1351 yang amat mudah membuat gejala menjadi berat atau lebih mematikan. Meskipun menurut penelitian terakhir, seluruh varian masih dapat diantisipasi dengan vaksin, tetapi ini benar-benar harus kita waspadai bersama,” katanya.

Pemerintah DKI Jakarta meminta pemerintah pusat untuk menambah petugas tracer guna identifikasi kasus. Harapannya dengan tracing yang lebih baik, penularan kasus bisa dicegah.

”Pemprov DKI Jakarta juga tengah mengusulkan kepada Pemerintah Pusat untuk menambah tracer (petugas yang akan melakukan pelacakan) di mana para tracer inilah yang nantinya memegang peran penting untuk melakukan deteksi dini. Sehingga, pengendalian dapat dilakukan dengan baik,” katanya.

Varian baru corona delta atau India saat ini sudah mendominasi wilayah DKI Jakarta. Ada sejumlah daerah lain juga yang sudah terkontaminasi varian ini. ”Untuk DKI Jakarta, Kudus, Bangkalan memang sudah terkonfirmasi varian Delta atau B1617.2 atau varian India mendominasi. Karena ini penularan lebih cepat walaupun tidak lebih mematikan,” ujar Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin,  Senin 14 Juni 2021.

Varian India ini menurut riset di Inggris terbukti meningkatkan risiko perawatan. Apabila seseorang terpapar varian ini, kemungkinan ia dirawat di rumah sakit sampai 2,61 kali lipat

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Tokoh Agama Ajak Masyarakat Jaga Ketenangan Pasca Penetapan Hasil Pilkada

Jakarta - Menyusul penetapan hasil Pilkada Serentak 2024, para tokoh agama di Indonesia mengajak masyarakat untuk menjaga ketenangan dan...
- Advertisement -

Baca berita yang ini