Hasil Survei: Warga Indonesia Tidak Suka Rizieq Syihab dan FPI

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Meski terlihat banyak pengikutnya, namun secara umum masyarakat Indonesia tidak suka terhadap pribadi Muhammad Rizieq Syihab. Itu adalah temuan dari survei terbaru Saiful Mujani Research and Consulting (SMRC) yang diperbarui 18-21 November 2020.

Hasil survei itu membuktikan hanya 43 persen dari 73 persen yang mengetahui Rizieq benar-benar menyukainya.

Menurut kesimpulan SMRC, tingkat kesukaan terhadap Rizieq Syihab jauh lebih rendah jika dibandingkan dengan beberapa tokoh lainnya seperti Prabowo, Sandiaga Uno, Ridwan Kamil, Ganjar Pranowo, Khofifah Indar Parawansa, Anies Baswedan maupun Agus Harimurti Yudhoyono.

Para tokoh nasional itu pada umumnya disukai lebih dari 70 persen responden. Tokoh yang paling disukai adalah Ridwan Kamil dan Ganjar Pranowo. Keduanya sama-sama mendapat angka 85 persen sebagai tokoh paling disukai.

Sementara responden yang menyukai Anies Baswedan hanya 74 persen di bawah Prabowo Subianto dan AHY yang masing-masing disukai 75 persen dan 76 persen responden. Sedangkan, Rizieq hanya 43 persen responden yang menyukainya.

Bukan cuma tidak menyukai Rizieq Syihab, survei itu juga menunjukkan lebih banyak warga Indonesia yang tidak menyukai organisasi yang dipimpinnya yaitu Front Pembela Islam (FPI).

Survei itu mengungkapkan 69 persen warga Indonesia tahu ada FPI, tetapi kurang dari 50 persen dari mereka yang menyukainya.

Temuan tersebut masih sejalan dengan hasil survei tahun 2018 yang menunjukkan hanya 33 persen warga Indonesia mendukung perjuangan FPI. Sebagian besar justru mendukung organisasi Islam terdahulu seperti NU (80 persen) dan Mummadiyah (58 persen).

 

Sikap Publik Nasional terhadap FPI, HRS dan Respons Pemerintah

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Di Era Pemerintahan Presiden Prabowo, Korban Judol Diberikan Perawatan Intensif di RSCM

Jakarta – Pemerintah melalui Kementerian Koordinator Pemberdayaan Masyarakat mengumumankan adanya inisiatif baru dalam upaya menangani dampak sosial dan psikologis...
- Advertisement -

Baca berita yang ini