Mendingan Jangan deh! Ini yang Terjadi, Jika Indonesia Terapkan Lockdown

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Sejumlah negara di Asia Tenggara seperti Malaysia dan Filipina sudah melakukan lockdown untuk menekan penyebaran virus corona (covid-19). Langkah ini belum menjadi opsi pemerintah Indonesia. Lalu, apa yang terjadi jika Indonesia sampai lockdown?

Peneliti Center of Reform on Economics (CORE) Yusuf Rendy Manilet mengatakan, kemungkinan pertama yang bisa terjadi adalah semakin sedikitnya aktivitas masyarakat, termasuk di dalamnya aktivitas di sektor ekonomi. Dengan demikian kegiatan konsumsi akan berkurang dan akan mempengaruhi penurunan penjualan di sektor ritel.

Selanjutnya jika penjualan ritel berkurang, maka ada potensi ada penurunan permintaan ke sektor manufaktur khususnya yang berkaitan dengan ritel seperti makanan dan minuman, tekstil,hingga alas kaki.

“Jika pertumbuhan sektor manufaktur mengalami perlambatan atau bahkan mengalami kontraksi maka besar kemungkinan pertumbuhan ekonomi juga akan melambat. Namun untuk menimbulkan resesi, itu akan sangat tergantung seberapa lama lockdown dilakukan dan covid-19 ini akan terjadi,” ujarnya kepada Mata Indonesia, Jumat 20 Maret 2020.

Yusuf pun menganjurkan agar pemerintah perlu meningkatkan intensitas operasi pasar. Salah satunya dengan mengambil tindakan hukum bagi pedagang yang ketahuan melalukan praktik penimbunan.

Disamping itu, pemerintah perlu terus memantau harga-harga komoditas bahan pangan strategis per hari dan mempersiapkan langkah mitigasi, jika ada harga yang mengalami kenaikan.

“Langkah mitigasi bisa melalui mengarahkan daerah yang kelebihan surplus komoditas pangan tersebut ke daerah yang mengalami kenaikan harga.” katanya.

Yusuf pun menyarankan kepada masyarakat untuk tidak perlu panik berlebihan terhadap wabah ini dan melakukan pemborongan barang-barang secara masif dan tidak terkontrol. Kata dia, sikap-sikap demikian justru akan menambah kenaikan harga barang tersebut.

“Namun pemerintah juga perlu menjamin ketersediaan bahan pangan ini, agar mengurangi dampak buruk psikologis yang bisa didapati masyarakat dalam situasi lockdown full,” ujarnya.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Survei Elektabilitas Bakal Calon Walkot Jogja yang Bertarung di Pilkada 2024, Sosok Ini Mendominasi

Mata Indonesia, Yogyakarta - Menjelang Pilkada 2024 di DIY, sejumlah lembaga survei sudah bergeliat menunjukkan elektabilitas para bakal calon Wali Kota dan juga Bupati. Termasuk lembaga riset Muda Bicara ID yang ikut menunjukkan hasil surveinya. Lembaga yang diinisiasi oleh kelompok muda ini mengungkap preferensi masyarakat Kota Jogja dalam pemilihan Wali Kota Jogja 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini