Harimau di Dunia Semakin Punah

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Auummm…geraman dan auman harimau, kucing raksasa yang menjadi raja hutan ini cukup mengerikan. Siapapun takut dengan kehadiran binatang ini. Harimau merupakan salah satu mamalia paling ikonik hewan buas yang masih ada di dunia ini.

Sayangnya, harimau berada di ambang kepunahannya. Binatang ini banyak diburu manusia. Tak hanya karena sering dianggap menjadi ancaman manusia, namun binatang ini juga menjadi obyek jual beli. Selain kulitnya yang indah, daging harimau dan beberapa organ tubuh harimau menjadi konsumsi manusia sebagai obat.

Khawatir punah, setiap 29 Juli ada perayaan Hari Harimau Sedunia (Global Tiger Days). Ini untuk meningkatkan kesadaran mengenai populasi harimau yang semakin berkurang.

Awalnya pada November 2010 sekitar 13 negara yaitu Laos, Rusia, India, Indonesia, Nepal, Bhutan, Thailand, Cina, Bangladesh, Kamboja Vietnam dan Malaysia berkumpul di St Petersurg Rusia untuk membicarakan soal konservasi harimau. Beberapa negara berkeinginan untuk melipatgandakan jumlah harimau liar, tujuan ini terkenal dengan nama Tx2.

Dari sembilan subspesies yang pernah tercatat, tiga diantaranya telah punah dan enam lainnya berada dalam status konservasi yang mengkhawatirkan.

Subspesies harimau yang tersisa antara lain:

• Harimau Benggala(Panthera tigris tigris)
• Harimau Siberia (Panthera tigris altaica)
• Harimau Sumatra (Panthera tigris sumatrae)
• Harimau Malaya (Panthera tigris jacksoni)
• Harimau Indocina (Panthera tigris corbetti)
• Harimau Tiongkok Selatan (Panthera tigris amoyensis), Terancam Kritis (CR)

Indonesia pernah menjadi rumah bagi tiga subspesies harimau (harimau sumatra, jawa, dan bali). Sayangnya, harimau jawa dan bali sudah punah. Hanya harimau sumatra yang tersisa.

Populasi harimau di alam terus mengalami tekanan. Harimau sumatra terancam dengan jumlah saat ini sebanyak 393 individu dewasa, menurun 10 persen dari tahun 2008 yakni 439 harimau.

Kerusakan dan fragmentasi habitat, perdagangan bagian tubuh harimau untuk obat dan ornamen, perburuan satwa mangsa (rusa, kijang, dan babi), dan konflik manusia-harimau menjadi empat ancaman utama bagi harimau.

Saat ini harimau menjadi spesies kunci bagi kestabilan ekosistem tempatnya hidup. Berada di puncak rantai makanan, harimau menjaga berbagai spesies buruan berada dalam jumlah yang terkendali, melindungi berbagai tumbuhan dan keanekaragaman hayati, pada akhirnya memelihara keutuhan hutan dan sungai.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini