Hari Jum’at, Mahfud MD Nasihati Dokter Indonesia Tidak Ceroboh Periksa Pasien

Baca Juga

MINEWS.ID, JAKARTA – Memulai hari Jum’at 26 Juli 2019, mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK) Mahfud MD menasehati dokter Indonesia yang disebutnya sering melakukan kecerobohan yang membahayakan.

Pernyataan tersebut berdasarkan pengalaman temannya Amarjit Sarma yang hampir saja meninggal dunia karena kecerobohan dokter Indonesia yang hanya memberinya obat lambung karena mengeluhkan rasa sakit di pundak dan dadanya sehingga sangat sulit berjalan.

Merasa tidak sembuh, menurut Mahfud Amarajit kembali lagi ke dokter yang sama beberapa hari kemudian dan tetap memberi obat yang sama. Hasilnya, lelaki paruh baya itu semakin merasakan kesakitan dan terus sakit.

Atas saran keluarganya akhirnya Amarajit memeriksakan diri ke sebuah rumah sakit di Kuala Lumpur. Dokter jantung yang memeriksanya sangat kaget karena 99 persen saluran jantungan sudah lengket dan harud dioperasi segera.

“Stlh itu dia sembuh, rasa sakitnya hilang, bs berjalan biasa, pulang ke Jkt dan ketemu sy di bandara KL, Senin 25 Juli 2019,” ujar Mahfud.

Berdasar pengalaman saya, keahlian dokter-dokter kita hebat-hebat, bahkan lebih hebat dari dokter-dokter di negeri jiran.

“Tp terkadang tdk cermat dan ceroboh, shg mendiagnosa sekedarnya lalu memberi obat. Apalagi bayaran dari BPJS kecil dan kadang dihutang. Pak Amarjit adl 1 contoh dari masalah itu,” begitu Mahfud melalui akun twitternya.

Maka dia meminta perhatian agar para dokter Indonesia benar-benar mengedapankan profesionalitas dan menjaga etika. Jangan meremehkan pasien karena terlalu sibuk melakukan presentasi di forum ilmiah atau terlalu banyak tempat berpraktik.

Mahfud juga meminta pemerintah meningkatkan kualitas BPJS Kesehatan. Hak-hak ekonomi dan profesional dokter hrs dijamin.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat jadi Tonggak Pemerataan Pendidikan

Oleh: Didin Waluyo)* Komitmen pemerintahan Prabowo Subianto dalam mewujudkan akses pendidikanyang lebih merata terlihat semakin nyata. Pemerintah akhirnya menetapkanDesember 2025 sebagai titik awal pembangunan Infrastruktur Sekolah Rakyat.  Langkah ini dipandang sebagai dorongan baru untuk menegaskan bahwapendidikan tidak boleh menjadi hak istimewa bagi segelintir kelompok saja.Pembangunan ini juga menjadi sinyal kuat bahwa negara mulai menempatkankualitas dan aksesibilitas pendidikan sebagai prioritas utama.  Pembangunan infrastruktur ini masuk dalam pembangunan tahap II yang dilakukandi 104 lokasi di seluruh Indonesia. Dengan memulai proyek pada akhir 2025, pemerintah ingin memastikan bahwa percepatan pembangunan dapat segeradirasakan oleh masyarakat luas. Menteri Pekerjaan Umum (PU) Dody Hanggodo mengatakan, Pembangunan Sekolah Rakyat Adalah bentuk nyata komitmen pemerintah untuk membangunsumber daya manusia yang unggul. Ia menjelaskan bahwa Pembangunan tahap II dilakukan guna memperluas akses Pendidikan berkualitas bagi anak-anak darikeluarga kurang mampu.  Berdasarkan data yang dihimpun dari Kementerian PU, total anggaran yang dialokasikan untuk percepatan pembangunan Sekolah Rakyat ini sebsar Rp20 triliun, yang mana biaya pembangunan diperkirakan Rp200 miliar per sekolah. Sementara itu 104 lokasi yang tersebar antara lain, 27 lokasi di Sumatera, 40 lokasidi Jawa, 12 lokasi di Kalimantan,...
- Advertisement -

Baca berita yang ini