MATA INDONESIA, JAKARTA – Hari ini, Rabu 7 April 2021, Pemerintah DKI Jakarta melakukan uji coba pembelajaran tatap muka di sekolah. Kegiatan ini akan berlangsung hingga 29 April 2021.
Sebanyak 85 sekolah dari semua jenjang pendidikan akan mengikuti uji coba. 85 sekolah tersebut tersebar di enam kabupaten/kota, dengan rincian, satu sekolah di Kepulauan Seribu, 25 sekolah di Jakarta Selatan, 25 sekolah di Jakarta Timur, 10 sekolah di Jakarta Pusat, 18 sekolah di Jakarta Barat, dan enam sekolah di Jakarta Utara.
Menurut humas Dinas Pendidikan DKI Jakarta, Taga Radja skema uji coba ini adalah, para siswa tiap jenjang sekolah akan belajar tatap muka secara bergantian. Pada hari Senin, siswa yang melakukan belajar tatap muka adalah kelah 4 SD, 7 SMP, dan 10 SMA.
Lalu, pada hari ini, siswa yang melakukan pembelajaran adalah kelas 5 SD, 8 SMP, dan 11 SMA. Hari Jumat, kelas 6 SD, 9 SMP, dan 12 SMA.
DKI juga akan tetap membatasi jumlah siswa di setiap kelas maksimal 50 persen dari kapasitas. Selain itu, materi pembelajaran adalah esensial, tidak ada olahraga, ekstrakurikuler, serta kantin dan perpustakaan tutup.
Sementara untuk durasi belajar siswa di sekolah, ia menjelaskan tidak akan berlangsung dalam waktu yang terlalu lama.
Terkait keberatan yang diajukan sejumlah orang tua siswa, Kepala Dinas Pendidikan Provinsi DKI Jakarta Nahdiana menyerahkan hak itu kepada orang tua masing-masing siswa.”Para orang tua tetap memiliki hak penuh untuk menentukan apakah anaknya diberikan izin untuk mengikuti pembelajaran campuran atau belajar dari rumah,” kata Nahdiana.
Pihaknya tetap masih melaksanakan belajar dari rumah selama proses uji coba tersebut. Terlebih, masih ada satuan pendidikan yang tidak lolos asesmen dan belum menjadi peserta uji coba terbatas.
DKI akan menutup sekolah jika ada temuan kasus positif Covid-19 di masa uji coba pembelajaran tatap muka. Sekolah dapat dibuka kembali dengan catatan pihak berwenang menyatakan sekolah dalam kondisi aman dari paparan Covid-19.
Jika uji coba ini berhasil, Wakil Gubernur DKI Jakarta Ahmad Riza Patria mengatakan akan mempertimbangkan untuk memperluas pembelajaran tatap muka di sekolah lainnya.