Hari Ini, Pegawai KPK Sudah Ngantor Lagi

Baca Juga

MATA INDONESIA, JAKARTA – Setelah beberapa pegawainya terpapar Covid-19, KPK kini mulai menerapkan sistem kerja 50 persen. Per Kamis 3 September 2020, sebagian pegawai KPK akan kembali ngantor, setelah menjalani masa work from home atau WFH.

“Besok WFO (work from office) dan pegawai masuk 50 persen,” ujar Plt Juru Bicara KPK Ali Fikri di Jakarta, Rabu 2 September 2020.

Namun, kali ini KPK akan benar-benar tegas dalam penerapan protokol kesehatan. Tak hanya untuk pegawai, juga untuk tamu yang berkunjung.

“Protokol kesehatan diperketat, khususnya keluar masuk pegawai maupun tamu karena saat ini area dalam gedung sudah sterilisasi,” ujarnya.

Dia mengatakan, Bagian Umum KPK juga akan terus mengumumkan kepada pegawai untuk lebih disiplin terkait penggunaan masker dan hand sanitizer.

“Bagian umum KPK juga akan terus mengumumkan kepada pegawai untuk lbh disiplin lagi pada pengunaan masker, hand sanitizer,” ucap Ali.

Sebelumnya, sebanyak 23 pegawai dan 1 tahanan KPK terkonfirmasi terpapar Covid-19 berdasarkan hasil swab PCR. Dari jumlah tersebut salah satu yang terpapar adalah Novel Baswedan.

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Stok BBM Dipertahankan Rata-Rata 20 Hari untuk Menjamin Kebutuhan Jelang Nataru

Oleh: Anggina Nur Aisyah* Menjelang perayaan Natal dan Tahun Baru 2025/2026, pemerintah menegaskankomitmennya dalam menjamin ketersediaan energi nasional melalui kebijakan strategismenjaga stok bahan bakar minyak pada rata-rata 20 hari. Kebijakan ini menjadi buktinyata kesiapan negara dalam mengantisipasi peningkatan kebutuhan masyarakatselama periode libur panjang, sekaligus memperkuat rasa aman publik terhadapkelangsungan aktivitas sosial, ekonomi, dan keagamaan. Penjagaan stok BBM tersebutmencerminkan perencanaan yang matang, berbasis data, serta koordinasi lintas sektoryang solid antara pemerintah, regulator, dan badan usaha energi nasional. Perhatian Presiden Prabowo Subianto terhadap kesiapan menghadapi arus Natal dan Tahun Baru memperlihatkan bahwa sektor energi ditempatkan sebagai prioritas utamadalam pelayanan publik. Presiden memastikan bahwa distribusi bahan bakar berjalanoptimal seiring dengan kesiapan infrastruktur publik, transportasi, dan layananpendukung lainnya. Pendekatan ini menegaskan bahwa pemenuhan kebutuhan energimasyarakat tidak hanya dipandang sebagai aspek teknis, melainkan sebagai bagian daritanggung jawab negara dalam menjaga stabilitas nasional dan kenyamanan publikselama momentum penting keagamaan dan libur akhir tahun. Langkah pemerintah melalui Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral dengan mengaktifkan kembali Posko Nasional Sektor...
- Advertisement -

Baca berita yang ini