Hari Buruh Bakal Rusuh, KSPI: Itu Hoaks

Baca Juga

MINEWS, JAKARTA – Peringatan Hari Buruh Sedunia atau May Day di Indonesia dimanfaatkan segelintir oknum untuk menyebar hoaks atau berita bohong. Salah satu hoaks yang digaungkan adalah perayaan para buruh tersebut berpotensi rusuh.

Tudingan tersebut langsung dibantah Konfederasi Serikat Pekerja Seluruh Indonesia (KSPSI) dengan menyatakan isu itu merupakan kabar bohong atau hoaks. “Berkembangnya pesan WhatsApp berantai akhir-akhir ini soal aksi May Day yang berpotensi rusuh adalah hoaks dan tidak benar adanya,” kata Presiden KSPSI, Andi Gani Nena Wea di Jakarta, Rabu 1 Mei 2019.

Kata dia, konfederasi-konfederasi besar buruh berkomitmen untuk menjaga aksi May Day berjalan damai dan aman seperti tahun tahun sebelumnya. Bahkan aksi buruh kali ini akan berfokus kepada tuntutan kesejahteraan buruh Indonesia yakni revisi PP Nomor 78 soal pengupahan.

“Hal ini sudah direspon Presiden Jokowi saat menerima presiden-presiden Konfederasi Buruh Indonesia seperti Andi Gani Nena Wea, Said Iqbal, Mudofir, Ilhamsyah, Syaiful, dan Muchtar, di Istana Bogor beberapa hari yang lalu,” ucap dia.

Kedua, meminta Jokowi menginstruksikan kepala Kepolisian Indonesia membentuk Unit Pidana Perburuhan untuk menegakkan hukum yang adil demi tegaknya hak-hak buruh. “Kapolri langsung merespon sangat baik dan tepat tanggal 1 Mei akan diresmikan Unit Pidana Perburuhan. Ini sejarah luar biasa perjuangan buruh,” kata dia.

Ketiga, adalah tuntutan setiap kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak bagi buruh wanita. Hal ini, ucap Andi, direspon positif Jokowi, yang dalam waktu dekat akan mengeluarkan kebijakan yang mewajibkan kawasan-kawasan industri menyiapkan tempat penitipan anak.

“Presiden-presiden konfederasi buruh Indonesia juga sepakat membentuk tim bersama Untuk membahas tuntutan-tuntuan buruh. Kami berharap masyarakat untuk tetap tenang dan tidak terpengaruh dengan WA berantai yang berisi aksi May Day berpotensi rusuh,” ujarnya lagi.

Berita Terbaru

Flu Singapura Tak Ditemukan di Bantul, Dinkes Tetap Waspadai Gejala yang Muncul

Mata Indonesia, Bantul - Dinkes Kabupaten Bantul menyatakan bahwa hingga akhir April 2024 kemarin, belum terdapat kasus flu Singapura yang teridentifikasi. Namun, Dinkes Bantul tetap mengimbau masyarakat untuk tetap waspada. "Kami belum menerima laporan terkait kasus flu Singapura di Bantul. Kami berharap tidak ada," ujar Agus Tri Widiyantara, Kepala Dinas Kesehatan (Dinkes) Bantul, Sabtu 4 Mei 2024.
- Advertisement -

Baca berita yang ini